Pasangan Ideal
Membahas pasangan memang selalu menyenangkan. Iya, selalu. Entah, itu tentang hal baik atau buruk. Aku sendiri tidak terlalu suka membahas masalah pasangan pribadiku. Itu masalah pribadi, tidak suka kuceritakan ke orang - orang, tetapi mendengarkan masalah orang lain, mengenai pasangan mereka sesungguhnya menyenangkan. Meskipun, hal itu nantinya bisa menimbulkan yang namanya perselingkuhan dan sebagainya. Kalau bisa dijaga dan diatur kadarnya, ga bakalan kok.
Setelah melihat beberapa video di Youtube tadi, berpikiran beberapa hal mengenai pasangan. Apa pasangan idealmu nantinya? Pertanyaan ini terlintas begitu saja di dalam kepala, dan akan menjadi masalah besar kalau tidak dituangkan dalam tulisan, seperti malas belajar contohnya. Memang konyol, tetapi sebagai mahasiswa, kita selalu ada alasan untuk malas belajar, kan? Haha, sorry, my bad.
Beberapa dari teman, pernah bilang begini, "kalau cari pasangan itu cari yang payudaranya besar, puas." "kalau cari pasangan itu, cari yang jago di ranjang, biar dipuaskan terus tiap malam." "kalau cari pasangan itu yang baik, setidaknya bisa menjadi ibu bagi anak - anak kita." "kalau cari pasangan itu blablabla...." dan masih banyak alasan lainnya. Menarik untuk didengar, bukan? Karena pendapat tiap individu pasti berbeda - beda, hal itu pula yang bisa menjadi referensi kita untuk menentukan apa yang kita butuh kan nantinya
Kalau misalnya ada yang bertanya, "apa pasangan ideal menurutku?" Hal itu langsung membawaku jauh. Jauh melayang hingga lupa di mana posisi aku berpijak. Tidak buruk memang, tetapi terkesan tidak menghargai orang. Sorry, it's my bad, nanti aku akan belajar lebih lagi supaya tidak seperti itu lagi.
Definisi ideal yang kutangkap mungkin terlalu klise. Terlalu manis, hingga terkesan tidak nyata. Bahkan, untuk referensi pasangan ideal ini pun kudapatkan dari film. Iya, film. Padahal, kenyataan tidak pernah seindah yang dilihat dalam film. Lebih buruk. Le - bih bu - ruk. Tetapi, coba kalian bayangkan, kalian berada dalam sebuah rumah, sore hari, dengan cahaya oranye yang masuk melewati jendela, lalu pasangan kalian duduk di atas kursi dekat meja, seraya bilang "apa yang akan kita lakukan malam ini?" lalu aku akan tersenyum, seraya pergi menuju kulkas untuk mengambil segelas wiski yang akan kutuangkan ke dalam gelas berisi es batu yang sudah kusiapkan sebelumnya, lalu berkata, "nothing." Lalu berakhir dengan duduk di sofa, sambil menikmati film yang diputar oleh pemutar DVD yang kita beli di pasar waktu itu, dan berakhir dengan bercerita apa pun, hingga terlelap. How peacefull that is?
Jadi, menurut kalian definisi ideal itu seperti apa? Silakan kalau mau berbagi di kolom komentar, tanggapan kalian sangat bermanfaat untuk yang lain. Thank you :)
Komentar
Posting Komentar