Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Jurnal Kehidupan: 1. Memulai Dari Awal.

Gambar
Setelah libur yang cukup panjang, kurang lebih 3 bulan. Aku menyadari banyak hal, terutama aku sangat mudah mengubah kebiasaan. Iya. Ketika memasuki musim kuliah, kebiasaan menulis sesuatu dengan tema sudah sering aku lakukan. Hal itu menjadi berkebalikan ketika liburan. Menulis dengan tema? Susahnya bukan main. Semacam ada perasaan stuck  ketika diharuskan menulis dengan tema ketika memasuki musim liburan. Hal ini pun juga berdampak pada kebiasaan yang lain, seperti bercerita. Ketika memasuki masa liburan, aku lebih sering memilih untuk diam daripada bercerita kondisiku. Iya, aku mendengarkan, mencoba mencari tahu sesuatu lebih jauh, menikmati masa liburan, dan bermalas-malasan. Hal ini berkebalikan dengan hari produktif. Rasanya, aku benar-benar memakai masa liburanku dengan sebaik-baiknya kalau aku bilang, tapi tentu saja, orang akan bilang bahwa aku orangnya pemalas sekali. Aku tidak akan mengelak, karena memang begitu faktanya. Nah, karena itu pula, aku perlu trigger un...

Jurnal Kehidupan

Setelah kurang lebih 42 hari menjalani prosesi haji, akhirnya sampai juga di Surabaya dengan selamat dan tenang. Ya, sejujurnya sudah ada di Surabaya dari 2 hari yang lalu sih, tapi berhalangan untuk update tulisan karena memang ada kesibukan. Seperti mengurus keperluan kampus, dan menerima banyak tamu. Iya, banyak sekali. Sampai pusing aku dibuatnya:( Semua memang menyenangkan. Maksudku, meskipun pusing, capek, dan rasanya ingin istirahat saja. Selalu ada hal baik yang bisa dilihat di dalamnya. Salah satunya adalah melihat orang-orang senyum! Yap! Aku benar-benar suka melihat orang senyum bahagia. Entah itu dengan alasan, ataupun tidak. Aku hanya suka. Hal itu pun membuatku kepikiran juga. Bagaimana cara membuat orang lebih bahagia? Banyak caranya sih, dan menurutku cara paling mudah adalah mendengarkan mereka bercerita. Nah, karena itu pula aku berpikiran, bagaimana kalau misalnya aku masukin dalam tulisan dalam blog ? Secara, aku sudah cukup buntu harus menulis apa, dan memang ...

Mengubah Blog

Hai! Aku mau istirahat dulu menulisnya, sampai waktu yang tidak bisa saya sebutkan. Kenapa? Karena ada beberapa hal yang harus aku kerjakan, seperti misalnya persiapan untuk pulang ke Indonesia, dan juga mempersiapkan projek baru di blog ini. Jadi tunggu saja ya!:)

Rindu makan

Jajanan Indonesia memang menyenangkan. Silakan saja sebut sepuasmu di kolom komentar! Aku akan memakannya nanti kalau sudah di rumah. Itu pun kalau ada uangnya juga ya:))

Rindu

Teruntukmu, rindu. Kenapa kamu begitu candu? Membuatku selalu merasakanmu. Menggebu-gebu. Ingin rasanya untuk lekas bertemu. Oh, rindu. Kenapa kamu begitu? Datang disaat aku tak butuh. Pergi disaat kubutuh. Dasar, rindu

Untuk Menjagamu

Pejamkan matamu. Tenanglah. Rasakan aromanya. Kamu tak sendirian. Tak pernah sendirian. Karena. Aku ada untuk menjagamu. Aku ada untuk menjagamu. Aku ada. Untuk menjagamu. Selalu.

5 sisi

Kepulangan tinggal beberapa hari. Senang sekali rasanya, setelah sebulan lebih berada di tanah suci, Mekkah dan Madinah. Aku tak bilang tempat ini buruk, tidak. Karena persepsi itu sendiri sebenarnya datang dari diri sendiri, yang terkadang tidak sesuai dengan norma yang dianut. Seperti misalnya, ada yang menganggap bahwa buang sampah sembarangan adalah hal lumrah, sedangkan menurutku tidak. Jadi semua itu bergantung atas subjektifitas tiap individu. Kalau kamu bertanya, apa saja yang ku dapat di sini? Jawabannya beragam. Sangat beragam. Tergantung dari sisi apa kamu melihatnya? Aku akan menjabarkannya secara detail. Kalau ditanya, penekanan apa saja yang aku lihat di sini. Ekonomi, sosial, bahasa, budaya, dan kebiasaan. Itu adalah 5 hal yang akan aku jawab. Sebenanrnya ingin sekali ku jabarkan rinciannya, tetapi itu akan menjadi tulisan yang amat sangat panjang. Maka kuputuskan untuk ku urungkan saja, biar kuceritakan secara langsung kalau kamu ketemu aku. Iya, aku janji akan men...

I love this feelings

No one knows something could be better or worse in the future. The things that we realized is, it's a thing. It seems like when you love some songs. You won't recognize it from the very first that you will love it or not. You just love, love, and love.

Bagaimana Cara Berdamai Dengan Hati?

Bagaimana cara berdamai dengan hati? Menerima keadaan, bahwa semua telah berlalu. Pergi, dan harus disadari. Bahwa semuanya tak mungkin kembali. Bagaimana cara berdamai dengan hati? Menyiksa diri sendiri setiap hari. Adalah hal terburuk yang pernah ku lakukan dalam hidup ini. Aku hanya ingin berdamai dengan diri. Berdamai dengan diri. Berdamai Dengan diri.

Recollecting Memories

I hope that i can sit down with you tonight. Telling all the memories together. Recollecting them. Hope that time will be back But, it's just gone. Gone. Far. Far away. Until you realize. You're alone, again. Alone. Again.

Madinah.

Hai! Aku update tulisan kali ini dari salah satu kota yang aku suka, Madinah. Tempatnya biasa saja, tapi cukup menikmati. Waktu di sini pun tak lama, hanya hitungan jari. Ah, ku harap bisa ke sini lagi. Ku harap.

Not so bad.

10 days before go home. What do i feel now? Uh, dunno for sure. Maybe, I miss my home. I miss being indonesian. I miss javanese conversation. I miss family. I miss her. And so many things. Will i miss Mecca again? For sure, yes. But, i hope i can go here again next year. Amin.

Puisi Iya.

Aku rindu kamu, iya. Aku sayang kamu, iya. Aku pengen ketemu kamu, iya. Aku butuh kamu, iya. Semua tentangku adalah kamu, iya. Bahkan sebelum tidur pun tentangmu, iya. Lagi bengong pun, iya. Apapun itu pasti tentangmu, iya. Tapi, Apakah kamu tidak butuh aku? Iya.

My head shaking

My head keep shaking when i hear your name. Ah. Shit. It take times. Multiple times. But, after all the problem. It still you who keep me starring.

Shit.

1 langkah kecil yang kamu ambil, 1 peluang besar yang akan terjadi. Pahami langkahnya, nikmati konsekuensinya. That's what i've got in here. And yes, it stucks on my mind until now. Shit. Really shit.

Ngantuk

Aku ngantuk. Bosan. Bingung. Enaknya ngapain ya? Ah, tau deh. Aku tidur lagi aja. Bye.

Rindu rumah.

Rindu rumah. Sudah cukup lama di sini. Dan aku masih saja rindu rumah. Entah. Mungkin, karena aku sudah cukup lama berdiam. Tak berbicara yang seharusnya. Memilih diam membisu. Tak menyatakan apa yang bisa membuat lega. Aku rindu rumah. Rindu sekali. Hingga tadi, ketika tertidur. Aku menitikkan sedikit air mata. Iya, aku menangis. Karena aku merindu. Aku rindu rumah.

Mengunci Ingatan

Not in a good mood to write something, but i like this song. Check it now! [Pre-Chorus] Sembuhkan lukamu yang membiru Serpihan hatimu yang berdebu [Chorus] Pagimu yang terluka Malammu yang menyiksa Hal yang ingin kau lupa Justru semakin nyata [Pre-Chorus] Sembuhkan lukamu yang membiru Serpihan hatimu serpihan hatimu [Chorus] Pagimu yang terluka Malammu yang menyiksa Hal yang ingin kau lupa Justru semakin nyata [Chorus] Pagimu yang terluka Malammu yang menyiksa Hal yang ingin kau lupa Justru semakin nyata [Bridge] Sembuhkan lukamu (Pagimu yang terluka) Serpihan hatimu Serpihan hatimu [Chorus] Pagimu yang terluka Malammu yang menyiksa Hal yang ingin kau lupa Justru semakin nyata [Chorus] Pagimu yang terluka Malammu yang menyiksa Hal yang ingin kau lupa Justru semakin nyata [Outro] Mengunci ingatanmu Menahan masa lalu Memori yang membisu Harapan yang berdebu Mengunci ingatanmu Menahan masa lalu Memori yang membisu Harapan yang berdebu Sembuhkan...

Scared.

Do you ever feel scared from something unreal? From something that you can't see? If it yes, we're in the same side now. Gue sendiri termasuk orang yang gampang ga percaya diri. Banyak banget alasannya. Entah itu datang dari faktor internal, seperti diri sendiri. Hingga pengaruh eksternal, seperti tanggapan orang-orang, lingkungan, keluarga. Gue sebenarnya bisa aja cuek, tidak perhatian, berlaku seenak jidat. Tapi itu bukan solusi. Iya, bukan solusi. Terakhir kali ku begitu, yang ada semua berantakan, dan tak terkendali. Efeknya merembet kepada fisik dan psikisku yang kacau balau. Sampai sekaran pun dampaknya masih ada, tapi tak separah sebelumnya. Aku tahu, ekspektasi berlebihan itu tak baik. Karena, ketakutan berlebih sebenarnya tumbuh dalam pikiran, bukan dari kenyataan. Sehingga ketika kita melakukan sesuatu, manfaatnya hanya sebagian saja. Aku tahu ini, aku tahu juga cara mengatasinya. Mudah kok, cukup tak berekspektasi dan terus jalan saja. Tapi tak bisa begitu terus ...

Dumb

I feel scared with myself. I dunno why. Just feel scared. And dumb too. Can anyone tell me the reason it is?