Eye Contact #Projek365


Semua orang pasti punya titik lemah. Sekuat apapun orangnya, pasti ada 1 sisi yang di mana orang itu ga bisa ngelak. Selalu ada. Aku? Aku punya banyak sekali titik lemah, tetapi hanya 1 orang yang membuatku benar-benar tidak bisa berkutik kalau ada di dekatnya. Namanya Shabrina. Iya, Shabrina. Aku tak perlu menjelaskan yang mana, karena ya cari tau aja sendiri gitu :p

Anaknya biasa saja, cenderung cerewet bahkan. Dia kalau ngomel, mirip sekali sama suara knalpot motor balap. Berisik! Aku tidak membencinya. Eh, sedikit sih. Omelannya itu selalu bikin telingaku sedikit pekak sebenarnya, tetapi yang aku suka sebenarnya adalah setelah itu. Her smile.

Sampah ya? Hahaha! Laki-laki sebajingan aku, bisa begitu mudah menyerah dengannya. Aku juga takkan mengelak sebenarnya, karena dicari tahu pun, cepat atau lambat akan ketahuan juga :):):) jadi aku memutuskan untuk jujur saja :)

Kemarin banget nih, hari minggu, aku pergi ke kondangan bareng pacarku, ada Shabrina juga di sana. Kenapa ada? Karena, yang kondangan adalah teman sekelas kami. Wajar dong kalau pada datang. Dandanannya waktu itu cukup sederhana, tetapi aku tahu kalau ia berusaha. Menggunakan kebaya hitam, diikuti dengan bawahan batik. Makeup tidak terlalu tebal, dan menggunakan kacamata. Shit. Leleh aku.

Kita tak banyak bicara di depan teman-teman yang lain, karena emang tidak terlalu akrab kalau di depan anak-anak. Cuma kami colong-colongan sedikit cerita. Cerita apa aja, mulai sibuk ngapain, berangkat jadi kapan, dan lain-lain. Di sela-sela cerita, ia sisipkan tawanya yang khas. Sial. Kenapa dia selalu bisa membuatku begitu lemah? Ah. Cemen ya aku. Haha.

Harus aku akui, aku suka padanya. Aku takkan menolak kalau ia memergokiku suatu saat nanti. Lagipula, orang suka bisa sama siapa saja kan? :)

Btw, kamu ada pengalaman sejenis kah? Atau fall in love in the first sight gitu? Cerita yuk ke aku!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020

Pecel Lele | Puisi