Filosofi Nasi Padang.


Pernah kepikiran ga sih, apa filosofi dari nasi padang? Kalau belum, coba dibayangin deh. Menurutku, nasi padang itu sesuatu yang punya makna dalam sekali. Iya, hanya dari sebungkus nasi padang. Eh ga hanya sih sebenarnya, kan nasi padang harganya ga murah-murah banget. Seporsi kalau ga salah di tempatku kena Rp 25.000, mahal ya? Seharga nasi pecel dengan lauk sebanyak 2 kali makan.

Meskipun harganya tidak terlalu murah, setidaknya kita sama-sama setuju bahwa makanan nasi padang itu makanan pemersatu semua umat. Hampir tidak ada orang yang bisa menolak kenikmatannya. Iya dong, kalau misalnya kamu tidak suka suatu menu di rumah makan padang, akan selalu ada menu lain yang bisa mengisi. Misalnya nih, kalau kamu tidak suka menu sayur di nasi padang, masih ada pilihan lain seperti ayam. Tidak ada yang bisa menolak kan?

Menurutku nih ya, nasi padang itu kastanya lebih tinggi dibandingkan makanan dari negara asing seperti pizza. Iya, pizza. Kamu ga salah baca kok. Kenapa aku bilang gitu? Meskipun pizza bisa dinamakan makanan yang sama-sama hampir tidak ada yang bisa menolaknya, tetapi nasi padang lebih keren daripada itu. Pizza itu berfilosofi tinggi karena apa? Karena makanannya dimakan pas rame-rame. Nasi padang juga kan makannya rame-rame, cuma nasi padang lebih keren karena dia makannya lebih kenyang, sedangkan pizza tidak terlalu.

Lagipula, nasi padang itu juga di makanannya sendiri punya cerita dan penggambarannya masing-masing. Ia melibatkan banyak unsur sehingga menjadi makanan yang maha enak. Ada sayur yang diambil dari petani. Ada daging yang diambil peternak. Ada peran ibu-ibu di dapur yang maha keren karena bisa meraciknya sedemikian rupa. Keren banget kan ya?

Uniknya lagi nih ya, nasi padang itu punya opsi yang berbeda antara makan di tempat dan dibawa pulang. Iya, biasanya yang dibawa pulang mendapatkan porsi lebih banyak daripada makan di tempat. Artinya nih ya, kalau dibawa pulang berarti si penjual juga ingat dengan orang-orang yang ada di rumah, sehingga nantinya nasi padang yang dimakan bisa dimakannya bareng-bareng. How lovely is it???

Yaaa begitu lah, pokoknya nasi padang keren banget menurutku. Kalau menurutmu bagaimana? Well, aku mau lanjut makan nih, nanti aku lanjut lagi ya. Sampai jumpa di postingan berikutnya uhuy~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020

Pecel Lele | Puisi