Seminggu Lewat | 08-01-2020
Seminggu lewat sudah semenjak tahun baru, dan sampai sekarang pun aku masih belum bisa mengatur jadwal tidurku dengan baik dan benar. Adanya malah makin kacau dan ngehek ini jam tidur. Sialan. Kok makin seperti ini sih?! Hahaha! Ya sudahlah, memang perlu disesuaikan lagi dari awal dengan niat yang teramat sangat agar bisa terealisasi kehidupan sehat yang lebih oke.
So, how's your week actually? Is it good? Hm? Hahaha. If it's not, that's fine actually. I feel it too. Ada beberapa hal yang menyenangkan, tetapi tidak bisa dipungkiri ada hal yang menyebalkan juga. Normal. Seperti manusia pada umumnya. Senang? Tentu, karena aku masih belum menjadi robot. Hanya saja, cukup sedih karena belum bisa banyak berbuat terhadap kondisi saat ini. Hanya bisa sedikit pasrah dan berusaha semaksimal mungkin.
Posisi ini sebenarnya sudah sering terjadi. Hanya saja, memang setiap saat seperti ini punya lagu pengiring yang berbeda. Pernah dalam posisi ini, aku mendengarkan lagu bernada beat, pop, bahkan DJ pun tak jarang ku dengarkan juga. Hanya saja, saat ini aku lebih memutuskan untuk mendengarkan lagu dengan bernanda indie pop folk. Iya, lebih ke arah ingin untuk lebih bersantai. Meskipun, tidak bisa membuat hatiku cukup lebih baik rasanya.
Memang sih, dalam situasi saat ini, alangkah baiknya lebih cepat untuk bertindak. Mengambil keputusan. Kalau bisa, membuat sebuah gebrakan yang cukup oke. Tidak perlu fantastis, tetapi oke. Hanya saja, untuk bisa sampai di posisi tersebut, sangat-sangat susah. Susah sekali bahkan. Kemungkinan untuk mendapatkannya itu bisa dibawah 10%. Gila kan ya?!
Hal itu semua terlintas karena berdasarkan fakta yang ada. Di dalamnya terisi akan banyak hal. Seperti bagaimana kondisi saat ini, kemungkinan yang akan terjadi kedepannya, apa variabel penentu paling besar, dan semacamnya. Gila emang. Kalau coba untuk dijabarkan, bisa kali jadi skripsi lagi kek kemarin. Emang gila ya dunia ini kalau dipikirin terus-terusan.
Sebenarnya, posisi saat ini bakalan lebih baik kalau diisi oleh orang-orang yang saling membantu. Bantuannya itu bisa dalam banyak bentuk. Bisa dalam finansial, atau bahkan paling sederhana adalah dengan mendengarkan. Hanya saja, kenyataan tidak selalu berjalan sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Partner kerja yang ternyata lebih perasa akan sesuatu. Teman yang tidak membantu. Bahkan hingga keluarga yang mulai ragu dengan kondisiku.
Hal-hal ini nih yang bikin aku makin merasa ingin berkata kasar. Hanya saja, selalu aku urungkan. Sederhananya, lebih baik aku menahan diriku untuk banyak berbuat. Iya, terkesan pasif memang, tetapi mau bagaimana lagi kalau memang sudah begitu? Hal ini semua terjadi karena dulu punya pengalaman yang tidak terlalu menyenangkan, hingga akhirnya saat ini meminimalisir respon, agar supaya bisa melihat sesuatu lebih jelas, dan bisa mengambil keputusan sebaik mungkin.
Hmmm... sepertinya saat ini aku hanya bisa menarik nafas saja. Berharap semua akan diberi kekuatan, hingga bisa menghadapi setiap moment yang ada. Semoga. Yuk, coba lagi yuk. I know i can. I know we can. Semangat. Semoga Tuhan selalu bersama kita semua. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar