Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Nikmati Saja

jadi ceritanya begini, selama beberapa hari belakangan ini agak sedikit direpotkan dengan kerjaan yang kacaunya minta ampun. Harus bolak-balik rumah-kampus untuk ngurus segala administrasi terkait yudisium, ketemu dengan beberapa teman terkait kerjaan yang mau digarap, dan tentunya yang terpenting, menikmati hidup. Sebenarnya, aku tidak membenci waktu saat ini. Maksudku, bagaimana bisa membencinya? Toh semua yang dilakukan saat ini hanya bisa dinikmati, dijalani, dan dipahami segala maksud dari proses yang terjadi. Sesekali sih ngomel, kenapa bisa terjadi ini? Marah sama diri sendiri, tetapi akhirnya kuurungkan, karena ya tidak banyak guna, malah capek sendiri. Beberapa orang bilang, kenapa aku tidak banyak berkomentar terkait proses yang aku lakukan? Ya, karena aku jalaninnya bareng-bareng sama teman. Ya bukan berarti dengan jalanin bareng teman, rasa ingin ngomel-ngomel jadi hilang sih, hanya saja temanku ini kalau sudah mengomentari sesuatu, lucunya minta ampun. Iya, kamu pasti...

Tidak Sesuai Ekspektasi.

Manusia itu kelihatannya memang diharuskan untuk akrab dengan kecewa, atau paling tidak dengan sesuatu yang tidak pasti. Iya, ketidak-pastian adalah salah satu dari sekian banyak pembentuk manusia, dan rasanya, paling banyak dan sering terjadi. Pasti relevan kan dengan kejadian dimana kita sudah memperkirakan a b c d sampai huruf z, eh taunya tidak ada yang kejadian? Malahan yang kejadian adalah rencana gabungan dari semua hal itu. Kecewa? Oh ya tentu, tetapi harus bagaimana lagi? Meracau bukanlah satu-satunya jalan untuk bersikap kan? Aku sebenarnya punya rencana cukup besar. Bahkan, sering kali aku coba cerita ke teman terkait rencanaku ini, dan tahu responnya apa dari teman-teman? Ya, tepat sekali, penolakan. Mereka bilang aku tidak realistis dalam membuat sebuah mimpi, harapan, dan sejenisnya. Harus ku akui, tentu. Namanya juga rencana kan ya? Harus tinggi dulu, bahkan sampai kita melihatnya saja hanya bisa dalam bentuk berupa titik begitu. Bahkan, Soekarno kalau tidak salah p...

Seremonial.

Hari ini, tanggal 21 Oktober 2019 adalah hari yang cukup bersejarah untuk sebagian manusia di muka bumi ini. Iya, ada yang baru saja mendapatkan berita baik seperti diterima kerja, dapat bonus dari kantor karena target dari perusahaan tercukupi, dapat nilai bagus di sekolah, dan masih banyak hal lainnya. Sebagian yang lain, ini adalah hari biasa. Tanpa rasa yang berarti, tanpa insiden yang menggetarkan jiwa. Biasa saja. Sebagian yang lain, hari ini adalah hari sedih. Tak perlu aku sebutkan juga kan kesedihannya seperti apa? Aku tak mau membuatmu ikut bersedih juga soalnya. Hahaha. Hanya saja, ada beberapa hal yang membuatku merasa janggal. Terutama, hal ini menyangkut hajat orang banyak. Iya, terkait pelantikan yang sebentar lagi akan terjadi. Dari beberapa calon yang akan maju menjadi 'orang hebat', entah kenapa yang muncul di kepalaku adalah bentuk kekecewaan. Aku sebenarnya berusaha untuk tidak berpikiran buruk, hanya saja ketika melihat kejadian kali ini, bukan ras...

Re-start.

Sejujurnya aku bingung sekali menulis apa ini enaknya di blog? Secara nih ya, kalau dilihat statistiknya, orang yang membaca blog itu dikit sekali. Platform lainnya lebih menggoda, karena tampilannya lebih menyenangkan dari pada blog. Aku sendiri pun menyakini hal tersebut. Tapi nih tapi. Rahasia buatku sendiri aja deh, tetapi aku bagikan kepada yang baca postingan kali ini, aku akan mencoba lebih tekun dan rajin lagi untuk menulis di blog. Untuk apa? Tak tahu, hanya suka saja. Hehe. Mari kita lihat, seberapa tekunnya usaha kali ini? Apakah akan seperti dahulu, atau akan berhenti di tengah jalan lagi? Ah sebenarnya berhenti di tengah jalan juga tak masalah, toh sebenarnya tak pernah benar-benar berhasil, jadi gagal pun ya sudah dinikmati. Kenapa tulisan kali ini tidak ada paragraf barunya? Biar lu lu pada pusing sih bacanya :((( wkwkwk maafkan, tetapi next akan lebih baik. Bigluv buat amu semua ges. Mwahmwahmwah.

Bertanya Pada Tuhan

Selasa 08/10/19 Sempat bertanya pada Tuhan beberapa waktu lalu. Mengenai keadaanku ini. Kenapa semua begini? Kenapa ini terjadi? Kenapa sih Tuhan sepertinya tidak mau lihat aku Bahagia? Apa karena aku jarang ke Gereja? Jarang berdoa? Jarang mengingat namaNya? Kenapa? Hei Tuhan! Kenapa Kau begini?! Jawab aku! Aku perlu jawaban dariMu! Kalau memang begitu adanya, berarti yang diceritakan bapak berbeda. Katanya, diriMu akan selalu ada di setiap insan manusia. Katanya Dirimu tak masalah, meskipun hamba ini tak berdoa. Katanya tak apa, karena kekuatanMu tak berasal dari doaku. Jawab aku Tuhan! Kenapa semua menjadi seperti ini?! Jawab aku Tuhan! Ayolah! Jawab aku Tuhan! Kenapa seperti ini?! Kenapa saat aku butuh Kau, diriMu malah tak hadir?! Kenapa?! Kenapa?! Kenapa?!

Patah

Senin 07/10/19 Senin tidak selalu buruk. Bagiku, rasanya tak terlalu berbeda dengan hari yang lain. Senin seperti pada umumnya. Hanya saja, kali ini seninku tak bersamamu lagi. Mereka menanyakan tentang dirimu, Iya, mereka, teman-temanku. Menanyakan tentang kabarmu. Menanyakan kesibukanmu apa sekarang. Menanyakan kehadiranmu. Aku juga begitu sebenarnya. Hanya saja, kamu memintaku untuk pergi kan? Memaksaku untuk tidak bertanya tentangmu lagi. Memaksaku, untuk melupakanmu. Maaf ya. Aku belum bisa saat ini. Aku masih menikmati dirimu. Walaupun kini dirimu hanya ada dalam bayang-bayang. Bayang yang sepertinya tak akan bisa aku miliki lagi. Ah, sial. Sepertinya aku akan mulai menangis lagi seperti kemarin. Maafkan ya, Aku selalu cengeng seperti ini. Selalu menangis, ketika kamu tak ada. Maafkan aku ya. Aku akan terbiasa kok. Setidaknya, aku akan berusaha terbiasa. Semoga kamu menikmati seninmu. Peluk dan rindu, dari yang selal...