Tidak Sesuai Ekspektasi.
Manusia itu kelihatannya memang diharuskan untuk akrab dengan kecewa, atau paling tidak dengan sesuatu yang tidak pasti. Iya, ketidak-pastian adalah salah satu dari sekian banyak pembentuk manusia, dan rasanya, paling banyak dan sering terjadi.
Pasti relevan kan dengan kejadian dimana kita sudah memperkirakan a b c d sampai huruf z, eh taunya tidak ada yang kejadian? Malahan yang kejadian adalah rencana gabungan dari semua hal itu. Kecewa? Oh ya tentu, tetapi harus bagaimana lagi? Meracau bukanlah satu-satunya jalan untuk bersikap kan?
Aku sebenarnya punya rencana cukup besar. Bahkan, sering kali aku coba cerita ke teman terkait rencanaku ini, dan tahu responnya apa dari teman-teman? Ya, tepat sekali, penolakan. Mereka bilang aku tidak realistis dalam membuat sebuah mimpi, harapan, dan sejenisnya. Harus ku akui, tentu. Namanya juga rencana kan ya? Harus tinggi dulu, bahkan sampai kita melihatnya saja hanya bisa dalam bentuk berupa titik begitu. Bahkan, Soekarno kalau tidak salah pernah bilang, gantungkan mimpimu setinggi langit, kelak kamu akan jatuh di antara bintang-bintang kalau suatu saat nanti gagal.
Sebenarnya sih, rencana yang ku buat bukanlah omong kosong belaka. Serius deh, aku sudah buat rencananya secara rinci begitu, agar supaya kalau merasa hilang arah, bisa dilihat lagi gitu niatnya pas hilang arah. Eh, tetapi sesuai yang aku bilang di awal kali ya? Tidak semua sesuai ekspektasi. Hahaha. Jadi ya sudah, biarkan aku berkawan dengan ketidak pastian kali ini. Semoga aku akan bertahan, kalau tidak, bisa dijadikan pelajaran, dan akan dicoba sekali lagi kan?
Komentar
Posting Komentar