Day - 2. Languange Problem. #31DaysChallengeYourself.
Semua orang pasti punya problem, baik dalam hal yang sepele
sampai paling bermasalah, seperti, ada orang yang bermasalah dengan kecoa,
karena terlalu menjijikkan sampai – sampai kalau ada yang lihat kecoa saja bisa
marah setengah mati, ada juga yang punya masalah dengan durian, kalau kita
tahu, makanan durian itu, ada yang suka banget, ada juga yang enek banget,
bahkan kadang ada yang muntah Cuma gegara durian aja.
Aku pribadi ada masalah, masalahku adalah rasa takut. Aku
bukan tipe orang yang mengekspresikan segala sesuatu dengan bersemangat atau
menggebu – gebu. Aku lebih memilih diam daripada harus menunjukkannya. Temen
sendiri pun pernah bilang, kalau mereka jarang banget ngeliat aku berekspresif,
kecuali dalam hal yang lucu, tentu aku akan menertawainya juga kan? Meskipun ga
lucu – lucu amat, atleast i try to appreciate them.
Hal ini pun ternyata terbawa ke perjalanan kali ini.
Menyesal? Sedikit. Bagaimana ya cara menjelaskan yang tepat. Permasalahanku
yang kurang ekspresif ini, membuatku sedikit kebingungan tadi di bandara, hari
ini jadwalnya adalah full bandara, transit dari satu tempat ke tempat lainnya,
dari Jakarta ke Kuala Lumpur, lalu berangkat lagi ke Colombo. Aku tidak ada
masalah dengan bahasa, meskipun kuakui bahasa inggrisku cukup payah, tapi
setidaknya, selama perjalanan ini tidak ada masalah yang berarti mengenai
bahasa maupun sikap.
Masalah yang paling penting adalah, aku kurang prepare. Aku
sudah siapin semua, eh salah deng, lebih tepatnya orang tuaku membantuku dalam
menyiapkan segalanya, tetapi ini adalah minggu yang hectic, hingga aku kelupaan
sesuatu yang penting. Travel insurance. Oke, ku tau ini bego atau idiot, kalau
ada travel insurance, semua lebih aman dan mudah, kalau ada apa – apa, udah
prepare, bakalan ada yang ganti, dan kuakui cukup menyesal karena ga ngurusin
hal begituan. Atau lebih tepatnya lagi sibuk karena setelah uas, adalah minggu
ter-hectic yang pernah terjadi selama 2017 ini, sampai postingan ini dimuat.
Masalah lainnya yang cukup penting adalah, aku, kalau
sendirian, termasuk orang yang kurang pede. Terutama kalau ketemu orang baru.
Hal ini ga berpengaruh kalau aku keluar sama temen – temen. Mungkin karena ada
yang bisa dibully kali ya. Tapi hal ini bikin aku repot sendiri, kalo ga pede
biasanya semua jadi berantakan, meskipun masih dalam batas kewajaran, dan
terkesan tidak ada yang salah. Tapi aku menyadari, ada yang salah, ambil
contoh, kalau ketemu orang asing pasti bahasaku belepotan, atau ga gitu bakalan
cenderung menahan diri. Entahlah, aku cukup menyesalinya, tapi ku harap bakal
terbiasa dalam posisi seperti ini, tidak banyak yang kenal tapi bakalan
berusaha mengimprove biar lebih baik.
Perjalanan ini, tanpa ekspektasi, tanpa prasangka apapun,
hanya murni ingin menuntaskan hutangku yang lama, dan juga ingin berkeliling 5
negara, seperti janji yang kutulis di awal tahun. Ku yakin Tuhan akan selalu
melindungi, dan berusaha yang terbaik supaya tidak terjadi kejadian yang tidak
diharapkan. Amin.
Komentar
Posting Komentar