Acceptance
Ini post request dari teman, doi tanya "kenapa ya, semua terasa menyebalkan disaat seperti ini? Kek rasanya semua itu bajingan dan seakan membunuh perlahan. Muak Cal." Gue cuma ngakak saja, gue pernah dan sering ngerasa kek gitu, hampir tiap hari selama 4-5 tahun belakangan ini.
Gue nyebut ini fase Rejection. Penolakan. Iya bener, jadi sebenernya ga ada yang salah dengan lingkungan, yang salah adalah individu yang ngejalanin, biasanya, dalam fase ini, seseorang cenderung untuk menjauh, menyendiri, berpikir akan semua masalah yang ada, bahkan buruknya sering ga nyambung sama orang - orang yang ngajak ngomong. Bahaya? Belum. Karena cenderung menolak terhadap seseuatu, fase ini lebih mudah daripada fase - fase setelahnya.
Fase berikutnya, acceptance. Menerima. Di fase ini sebenernya masa transisi, dari sisi mudah ke sisi yang lebih susah, fase acceptance adalah konektornya. Di masa ini, seseorang mau ga mau dipaksa untuk menerima semua hal baru, berusaha untuk menerima hal yang belum tentu diinginkan, dan berusaha buat ikhlas ngelepas kebiasaan lama. Cobaannya dari 2 sisi. Di fase ini, seseorang cenderung untuk mudah lelah akan sesuatu, untuk mencoba, membiasakan, memahami dan mengikhlaskan dalam waktu bersamaan, bagaimana? Bisa ngebayangin hal ini?
Di fase terakhir, gue bilangnya regenerating. Regenerasi. Maksudnya, disini lu akan lebih banyak ketemu hal - hal menarik, seperti sudah ikhlas terhadap sesuatu, mulai menerima hal - hal baru, bahkan cenderung buat menikmati kejutan - kejutan yang bakal terjadi. Tapi di fase ini, ada ga enaknya juga. Karna seseorang akan dianggap mature atau dewasa di fase ini, maka bakalan banyak orang di fase acceptance dan rejection bakalan minta saran dan pertolongan. Jadi, di fase ini, seseorang ga bisa mikirin diri sendiri, malah cenderung untuk harus menyelamatkan yang lain.
So? Menurut lu, lu di fase mana? and what do you feel bout it?
Komentar
Posting Komentar