Worst Moment


Hidup itu pasti ada penyesalan, tergantung bagaimana kita menanggapinya, gue punya teman, kalo sudah sedih, pasti sedih banget, kadang - kadang sampai ngerepotin orang lain, kek diculik begitu, terus disuruh ikut doi muter - muter sampai nangisnya reda, dan kadang, dia masih sedih juga. Ironis? Banget. Tapi, ada juga yang sebaliknya, kalo ada masalah dia malah seneng, jalan - jalan, cuek sama keadaan yang lagi dialami, malahan kadang gue ngerasa dia ga ada apa - apa, tapi pas disuruh cerita, ternyata lagi hancur hancurnya.

Gue pribadi tipe ke 2, yang cuek dan ga cerita, ada beberapa alasan tentunya, seperti ga mau ngerepotin mereka, karena, seperti yang kita tahu, kalo semua orang itu punya masalah masing - masing, dan ketika gue cerita masalah gue ke mereka, berarti gue menambah masalah mereka, dengan meminta solusi soal permasalahan yang gue alami, dan it doesn't make sense. Inginnya tenang, tapi malah menambah masalah orang lain.

Gue kira, cara yang gue ambil, itu terbaik. Memang, gue jadi individu yang cenderung untuk defensif, jadi apa - apa ditahan, ga cerita, bahkan parahnya, gue selalu telat menyampaikan yang seharusnya gue ucapin, cinta misalnya. Iya, gue selalu telat buat bilang 'aku sayang kamu' ke orang yang seharusnya gue bilang, tapi gampang bilang begitu ke orang yang gue ga sayang. Mungkin karma kali ya? Hahaha, bodo amat ah, mau sedih juga, keknya doi sudah bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020