Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Berhenti Menulis.

Dalam melakukan sebuah aktivitas, pasti ada titik jenuh. Apa pun itu, bahkan yang paling disukai sekalipun. Mungkin lu bakalan mikir, bagaimana bisa merasakan jenuh ketika lu melakukan yang disuka? It doesn't make sense. Iya, gue juga percaya hal itu kok. Selama beberapa belakangan ini masih berpikiran begitu. Tetapi, dengan menulis di blog ini setiap harinya, entah kenapa perasaan yang timbul untuk menulis semakin tumpul. Terasa seperti kurang peka terhadap sesuatu, sehingga tulisan gue lebih terdengar keluh kesah tanpa makna, daripada berbagi sesuatu. Gue sendiri, beberapa bulan yang lalu bertemu salah seorang teman. Dia menulis, lebih tepatnya dia guru bahasa yang membuat gue penasaran tentang dunia tulis menulis, lalu memperlihatkan karyanya. Gue akuin sih, bagus. Meskipun bukan yang terbaik. Sekarang dia sudah jarang sekali menulis, karena banyak alasan pribadi sehingga kemampuannya sangat tumpul sekarang. Ini seperti yang gue rasakan sekarang. Lalu, apa yang harus gue laku...

Janji dan Keluh Kesah | Puisi

Musik mengalun Mungkin tidak seindah senyummu. Bagaimana ada yang bisa menggantikannya? Tidak mungkin. Kalau pun ada, Itu berarti kamu tidak di sampingku lagi. Tetapi, kenapa begitu? Kenapa hal itu bisa terjadi? Aku pun masih berjalan sendiri. Iya, berjalan sendiri. Sesuai janjiku padamu dulu, bukan? Aku bukan orang yang melanggar janji kok. Meskipun, janji tersebut tidak menguntungkanku sama sekali. Lelaki itu, yang dipegang omongannya. Bukan berkelit ketika salah, Tetapi, berani jujur dan mencari jalan keluar. Mungkin, kamu bertanya. Janji kita, termasuk menguntungkan atau tidak? Entah, aku sendiri masih belum menemukan jawaban yang tepat. Bahkan, setelah waktu berjalan cukup lama dan lambat pun. Jawaban itu masih belum hadir. Kalau kamu, mungkin akan menghardik situasi ini. Aku pun begitu. Jujur saja, setiap perasaan yang membunuh perlahan itu tidak menyenangkan. Mana ada orang yang bisa menikmati hal ini? Kalau ada, kenalkan aku padanya. Aku ingin banyak ...

Sedikit bangga. | Random

Kalau ada yang bertanya, apa yang paling bisa gue banggakan dalam hidup? Mungkin jawabannya cuma 1. Gue bangga dengan cara gue menyelesaikan masalah. Meskipun, harus diakui, selama ini menyelesaikan masalah tidak selalu efektif, tetapi setidaknya, cukup membuat gue puas akan hasilnya. Cukup. Seperti, cara membuat orang tidak suka lagi sama gue. Cukup dipacarin saja. Sudah. Mungkin lu bertanya - tanya, kenapa begitu? Sedangkan, gue selalu ngomel karena ga punya pacar. Hahaha. Gue ga punya pacar bukan berarti ga ada yang dekat sama gue ya. Gue cuma ga nganggep lebih. Dan untuk mengurangi hal - hal yang seperti itu, ya gue pacarin. Apa untungnya? Ga ada. Tetapi yang pasti, ketika gue pacaran sama mereka. Secara otomatis gue bakalan lebih resek daripada berteman pada umumnya. Setelah itu, tinggal diputusin deh, biar dia sadar, kalau ada yang lebih baik daripada gue. Simple nya begitu. Selain itu, gue juga cukup tegas dalam memutuskan sesuatu. Meskipun terkadang ada rasa kecewa, cuma ka...

Kami Tidak Takut | Random

Beberapa belakangan ini, baik media sosial maupun media berita online. Banyak sekali yang membahas topik ini. Kami Tidak Takut. Inti dari hal ini adalah, masyarakat meminta keadilan terhadap hukum yang ada di Indonesia, terutama terhadap kasus yang menimpa bapak Basuk Tjahaja Purnama. Seperti yang diketahui masyarakat, mengenai sidang berbulan - bulan yang dijalani bapak Basuki akhirnya menghasilkan hukuman penjara selama 2 tahun. Tidak adil, karena, ketika kita melihat persidangannya, banyak sekali saksi - saksi yang tidak kompeten terhadap perkara yang menimpa beliau. Kalau belum percaya, coba aja googling sendiri. Setelah membaca beberapa postingan yang berisikan hal itu, akhirnya gue memutuskan untuk bodoh amat. Iya, bodoh amat. Mungkin lu bakalan mikir kalau gue egois, tapi biarkan gue menjelaskan sedikit. Pertama, persidangan yang terjadi, memang banyak kejanggalan, dan beliau selalu bisa menjawab tuduhan - tuduhan dari saksi dengan tegas. Tetapi, hasilnya tidak memuaskan. Sepe...

Never Be That Bad | Random

Hal yang paling membunuh manusia selain rasa malas, adalah rasa negatif. Dibandingkan malas, yang cenderung terjadi karena alasan setiap individu. Negatif timbulnya dari banyak faktor, baik dari diri sendiri, hingga sekitar. Entah itu keluarga, teman, sahabat, gebetan, pacar, dan masih banyak spesies lainnya. Lebih susah, karena faktor tersebut bersifat tidak bisa ditebak. Seperti perasaan ketika menunggu nilai ujian. Setelah melakukan masa percobaan, ada sedikit penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar. Menyesuaikan keadaan yang sangat fluktuatif. Perbedaan dari posisi a hingga ke posisi yang tidak bisa diprediksi. Akhirnya mendapatkan 1 kesimpulan dasar. Never Be That Bad. Tidak selalu seburuk yang dibayangkan. Kalau misalnya dalam sebuah program, apa pun itu. Pasti ada perasaan tidak nyaman, entah itu untuk diri sendiri, lingkungan atau banyak faktor lainnya yang di mana jadi kehendak setiap individu. Adanya pergerakan hormon yang tidak bisa saya tuliskan di sini, karena sa...

Hidup itu Adil | Random

Hari ini, mungkin adalah hari yang cukup buruk untuk warga Indonesia. Seperti yang kita tahu, mengenai keputusan hakim untuk penanganan bapak Basuki Tjahaja Purnama atas kasus penistaan agama, berlangsung hari ini. Dan keputusan dari hakim adalah penjara selama 2 tahun. Sedih? Aku tidak terlalu merasa begitu. Biar ku jelaskan sedikit. Mendengar kabar seperti itu sejujurnya membuat hati sedikit shock.  Jujur saja. Seperti yang kita tahu, bahwa bapak Basuki, tidak pernah bermaksud untuk menistakan suatu agama. Apalagi agama mayoritas. Itu sama saja seperti cari mati. Dan, seperti yang kita ketahui juga, bahwa keluarga angkat dari beliau adalah mayoritas islam. Bagaimana bisa ada orang yang berpikiran bahwa ia menista agama? Saya masih belum habis pikir. Tetapi, mengenai keputusan itu. Saya tidak bisa banyak berkomentar. Sesungguhnya, segala sesuatu telah ditulis apa adanya, jadi tidak ada yang terlewat satu pun pastinya. Dan di saat seseorang mendapat hal yang buruk, di lain sisi...

Aku "Seniman" | Random

Baru banget, dengar lagunya Adhitia Sofyan yang Seniman. Buat yang belum tahu dia siapa, dia adalah pengisi soundtrack lagu di film pertama Raditya Dika, Kambing Jantan. Sejak itu, ku putuskan untuk mencintai karyanya tanpa alasan. Ini benar adanya, tidak dilebih - lebihkan ataupun mengarang bebas. Kenapa ku bilang begini? Karena suka, bahkan cenderung cinta dengan petikan jari yang ia mainkan. Seakan - akan dia bercumbu dengan senar gitar. Membentuk alunan musik, yang tidak bisa kita benci tanpa alasan. Suka. Banget. Katanya, lagu yang berjudul Seniman ini adalah lagu lama, sekitar 2008 - 2009. Hampir 10 tahun yang lalu, tetapi baru bisa di publish sekarang. Tambahnya, terkadang lagu itu butuh waktu untuk menjadi sesuatu. Belum waktunya jadi, tetapi tetap diingat dalam kepala. Seakan - akan, membiarkan lagu tersebut menemukan arah jalannya sendiri. Klise. Tapi begitu adanya. Terkadang, tidak semua bisa dilakukan saat itu juga, it takes time, and you wouldn't regret it la...

Hidup Cuma Sekali | Random

"Hidup itu cuma sekali," kata seorang teman ketika sedang mabuk. "Dinikmati saja, kalau misalnya benci sama orang, ya bilang, kalau sayang ya bilang, jangan kayak gue, setelah ditinggal baru mabuk kek gini, hahaha, bangsat." Tambahnya. Ku dengarkan saja, bukannya mau melawan atau bagaimana. Ada hak apa aku melawan? Terkadang, ketika seseorang putus asa, yang pertama kali mereka inginkan hanya didengarkan. Seperti sekarang ini. Bahkan, kalau misalnya kalian beruntung, apa yang akan terucap, merupakan saran yang paling pantas kalian terima. Dibanding dengan orang - orang yang kalian tanyakan ketika dalam keadaan waras. Tetapi, tiap individu berbeda. Cara penyampaiannya, berbicaranya, hingga berpikirnya pun punya jalan tersendiri. Aku sendiri kecewa dengan cara pemikiranku, tetapi sekaligus bangga di sisi lain. Seperti misalnya, ketika aku berbicara, kadang apa yang terucap, dan dipikirkan tidak pernah sejalan. Bilangnya iya nyatanya tidak. Labil sekali, bukan? Ma...

I hope it easier than what i thought | Random

When life wasn't good enough, and what will you do then? Are you gonna blame it all, or let it be memories and do some good things for the other? Maybe, some of you will choose the second option. Yep, that's right answer actually, but in fact, as we know, it easier to blame everything, right? I don't know, i feel so confuse with what happen to my life now. I don't want to blame everything, that's true. But in another mind, what can i do then? Make some content? Make some joke from your problem? Ah, i hope that as easy as blame everything. Ok, i think, it's better for me to sleep for a moment, finish my homework from college, and do some productive thing later.

Save Me. | Random

Eveyone just lost their mind. It's not just me, but all of us. No matter what you are, human, animal, plant. All of us. Beberapa belakangan ini, hobi mengamati sedikit berkurang. Ada sedikit kesibukan yang bikin hidup gue harus fokus banget menyelesaikan pekerjaan tersebut. Meskipun gue kurang fokus, tetapi ada beberapa media terlihat serempak memberitakan hal yang sama. Tentang psikologi. About Human Being . Selalu menarik membahas manusia, meskipun seperti yang kita tahu, menjadi manusia saja sudah merepotkan. Bagaimana yang tidak punya banyak pilihan seperti binatang, tanaman, dan semua makhluk hidup lainnya? They just survive by it's destiny. Lalu, seperti yang kita tahu, dengan semakin banyaknya populasi, hal yang awalnya merepotkan untuk individu, berubah menjadi masalah kelompok, lalu ke masyarakat, dan kemudian kalau parah, seluruh dunia bisa tahu. Setelah begitu, apa yang dilakukan? Masalah yang begitu besar, pasti dicari sebabnya, yang selalu berakhir dengan me...