Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Tidak Terlihat Sebagaimana Mestinya.

Siapa yang ga kenal sama Justin Bieber? Come on, artis terkenal begitu masa ada yang ga tahu? Semacam keterlaluan sih, karena dia sudah terkenal dari tahun 2010 awal kalau tidak salah, dan waktu itu adikku begitu suka dengannya. Meskipun aku tidak membencinya, tetapi mendengarkan lagunya tiap hari dulu terasa memuakkan bukan? Seperti yang diketahui, setelah putus dari Selena Gomez, akhirnya Justin Bieber memilih untuk vakum dari dunia artis. Entah alasan pastinya apa, karena aku juga tidak terlalu tertarik dengan gosip, yang jelas, sekarang dia telah kembali dari tidur panjangnya. Dengan lagu pembukanya yang what do you mean? Lalu diikuti oleh lagu kolaborasi dengan penyanyi yang lainnya, sekarang dia kembali menempati salah satu barisan teratas dari billboard musik internasional. Ibaratnya ini ya, kek sudah berangkat paling terakhir, tetapi sampai pertama. Kan tai ya? Tetapi begitulah adanya, tidak bisa kita mengelak hal yang pasti itu. Kalau boleh melihat di dunia maya, yang ga...

Titik Akhir.

Sesungguhnya, makhluk di dunia ini yang paling munafik adalah manusia. Mereka bisa bertindak semau yang dia inginkan, dan juga berpura - pura seakan itu bukan dia. Munafik bukan? Tidak masalah, karena itu pula, manusia selalu menjadi makhluk paling menarik untuk dipelajari. Setelah perjalanan dari Yogyakarta kemarin, rasa menulis puisiku pun tumbuh lagi. Ingin kutuangkan dalam barisan nada yang manis dalam buku, tetapi sayang untuk tidak dibagi kepada kalian. Mungkin, kalian bisa mencari di Wattpad, cari saja Faisal Dika Maulana. Aku akan mulai menulis puisi besok. Temanya tentang apa? Entah, tetapi menurutku suasana hati terkesan bagus. Bagaimana menurut kalian? Nanti kucoba berbagi linknya di sini deh. Tunggu saja yak:)

Liburan Ga Ada Habis - Habisnya.

Liburan itu selalu menyenangkan. Entah itu dalam jarak yang dekat ataupun jauh sekali. Dan, kemarin baru saja, aku merasa telah menghancurkan 1 dinding yang pernah aku bangun cukup tinggi. Yaitu, naik kereta berkeliling sendirian. Jujur, aku ini orangnya semi-penakut. Apa pun yang berbau tentang kendaraan umum, aku selalu takut mencoba. Entah itu bis, kereta, hingga pesawat pun aku sebenarnya takut. Karena, merasa kurang yakin saja. Sudah terbiasa untuk berkeliling sendirian menggunakan kendaraan pribadi, lalu menyerahkan kemudi ke orang lain itu seperti kehilangan kekuasaanku sesaat. Aku benci itu. Banget. Namun, setelah kejadian itu. Entah kenapa aku begitu suka menggunakan kendaraan umum. Khususnya kereta dan pesawat terbang, kalau pesawat terbang jelas, karena cepat dan mudah. Meskipun aku ada phobia dengan ketinggian. Aku tetap menikmati pesawat terbang. Entah, suka saja. Karena adanya pesawat terbang bikin bisa keliling dunia lebih mudah. Sedangkan, dengan kereta api, tidak se...

Regret

Dua kepribadian. Pernah kepikiran juga ga sih? Kalau misalnya, kalian ternyata punya 2 kepribadian yang sangat menyimpang satu sama lain. Saling tarik menarik ketika dihadapkan dengan kondisi yang memaksa untuk berpikir cepat, yang pada akhirnya kalian akan berakhir dengan bingung, lalu berkata dalam hati, "apa yang baru saja kulakukan?" Aku pernah. Dan sering. Tidak setiap saat memang, karena kalau terlalu sering dihadapkan dengan kondisi tersebut, berarti ada 2 kemungkinan. Tuhan ingin kamu belajar lebih, atau mungkin kamu cukup bodoh, karena belum belajar dari pengalaman. Tetapi, biasanya sih alasan ke 2 lebih masuk akal, karena pada dasarnya manusia ingin dimengerti daripada mengerti sesama, benar bukan? Kalau dipikir lebih mendalam lagi, ternyata kebiasaanku ketika menulis dan berbicara langsung bersama orang adalah 2 hal yang bertolak belakang. Contohnya dalam kehidupan nyata, aku orang yang cukup ramai, bahkan kalau bisa disuruh diam, pasti disuruh diam aku. Tetapi...

Sebung - Semangat Berbagi

Oke, jadi harus dimulai dari mana? Setelah sangat. Sangaaaaaatttttt jarang menulis di blog ini, memulai sesuatu terasa sedikit berat. Menata beberapa kata yang pas untuk memulai sebuah tulisan memang begitu menguras tenaga. Tetapi beginilah saya, suka menyiksa diri dengan hal sepele seperti ini. Saya cinta diri saya, dan setidaknya hal ini bisa menghibur kalian, yang haus akan hasrat membaca. Selama beberapa bulan terakhir, atau lebih tepatnya dari bulan Maret atau mungkin Mei kalau tidak salah. Saya diajak oleh seorang teman saya, atau mungkin bisa dibilang mantan gebetan? Karena kita pernah begitu sedekat insan yang menyebut diri mereka "cuma teman saja kok", tetapi nyatanya? Kalian bisa menerka sendiri arahnya akan ke mana. Ajakan itu hanya di mulai dengan sepatah kalimat "Cal, ikutan sebung yuk." Sebung? Apa itu? Lalu ku tanyakan dengannya. Secara, kalau boleh jujur, nama sebung itu sendiri tidak berasa keren dibandingkan dengan acara bertema Charity lainn...

Pilihan

Pada dasarnya, hidup itu perlu yang namanya kejelasan. Jelas terhadap apa pun, hingga dalam hal yang sepele. Seperti menentukan hari ini mau makan apa, pakaian apa yang ingin digunakan, ingin bercerita kepada siapa hari ini, hingga ke pilihan hidup yang lebih berat. Seperti, mau jadi apa kelak? Lalu, ada beberapa teman bilang, kalau saja kita punya pilihan hidup, pasti menyenangkan ya. Aku hanya tertawa mendengarkan hal itu. Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu, tidak ada. Bahkan aku bisa bilang setuju dengannya, meskipun tidak 100% setuju. Pilihan hidup itu membuat kita punya kesempatan. Kesempatan untuk memilih dan meminimalkan kekecewaan yang akan terjadi kelak. Betul kan? Tetapi, adanya pilihan bukan berarti hal yang baik juga. Menurut penelitian yang pernah kubaca, semakin banyak pilihan, orang semakin susah untuk berbahagia. Kenapa bisa begitu? Kan, mereka bisa bebas memilih terhadap hidup mereka, hingga kalau perlu, mereka adalah Tuhan bagi diri mereka sendiri. Jawaban...

Berbagi Kebahagiaan

Setelah KKN, akhirnya bisa menulis lagi. Maafkan aku yang terlalu banyak alasan, tetapi karena kemarin di sana berhalangan menulis. Seperti sinyal internet yang tidak pernah cukup, hingga keterbatasan waktu untuk menulis. Jadi, aku ingin menuntaskannya dalam postingan kali ini, dan ingin berkata jujur apa adanya. Postingan terakhir yang aku tulis, adalah tentang seorang wanita. Wanita yang membuatku tak habis berpikir, entah dalam konotasi positif hingga negatif. Wanita yang membuatku tetap mendengarkan, meskipun dalam kepalaku selalu berkecamuk berbagai alasan untuk menyangkal. Wanita yang selalu, membuatku merasa bahwa she's the one . Entah, tetapi menurutku. Wanita itu, untukku. Tetapi, kalian pernah dengar juga bukan? Bahwa terlalu berharap, tidak selalu berakhir dengan bahagia. Apalagi, berharap kepada manusia. Lalu terjadilah hal tersebut. Tidak, dia tidak meninggalkan aku. Tetapi dia kecewa, kecewa denganku tentunya. Dengan sikapku yang kurang dewasa, denganku yang kura...

Kumpulan Kemungkinan

Hai, aku cukup rindu menulis di blog ini. Entah, seperti ada sedikit jiwa yang memanggil, yang memaksaku untuk bercerita kepada orang - orang, kepada semua orang yang tidak aku kenal, tetapi mereka mengenalku melalui tulisan di blog ini. Aku hanya mau bercerita sedikit saja, boleh kan? Selama 2 minggu belakangan ini, tepatnya ketika memasuki masa KKN (Kuliah Kerja Nyata). Aku mempelajari banyak hal, mulai berbagi dengan teman sekelompok, menuntaskan masalah yang mengganjal di dalam hati, hingga berbagi rasa lewat lagu. Ada beberapa hal lainnya yang belum bisa ku sebutkan di sini, mungkin di postingan berikutnya, aku akan berbagi bersama kalian. Kalau boleh meminjam kata salah seorang teman, di KKN ini, "Hidup yang baik adalah yang berpolemik." Iya, berpolemik, entah dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, hingga lingkungan dunia maya. Aku tidak bilang, bahwa berpolemik itu selalu berhubungan dengan hal berbau negatif seperti kekerasan ataupun berantem antar sesama. Bisa...