Sebung - Semangat Berbagi
Oke, jadi harus dimulai dari mana?
Setelah sangat. Sangaaaaaatttttt jarang menulis di blog ini, memulai sesuatu terasa sedikit berat. Menata beberapa kata yang pas untuk memulai sebuah tulisan memang begitu menguras tenaga. Tetapi beginilah saya, suka menyiksa diri dengan hal sepele seperti ini. Saya cinta diri saya, dan setidaknya hal ini bisa menghibur kalian, yang haus akan hasrat membaca.
Selama beberapa bulan terakhir, atau lebih tepatnya dari bulan Maret atau mungkin Mei kalau tidak salah. Saya diajak oleh seorang teman saya, atau mungkin bisa dibilang mantan gebetan? Karena kita pernah begitu sedekat insan yang menyebut diri mereka "cuma teman saja kok", tetapi nyatanya? Kalian bisa menerka sendiri arahnya akan ke mana.
Ajakan itu hanya di mulai dengan sepatah kalimat "Cal, ikutan sebung yuk." Sebung? Apa itu? Lalu ku tanyakan dengannya. Secara, kalau boleh jujur, nama sebung itu sendiri tidak berasa keren dibandingkan dengan acara bertema Charity lainnya. Sebut saja Dompet Dhuafa, Kita Bisa, dan berbagai hal sejenisnya. Lalu jawabannya cukup unik, "sudah, ikut saja, ntar tahu sendiri kok." Aku yang pada dasarnya gampang berpikiran jelek, awalnya tidak mau mengikuti hal ini. Secara, kegiatan ini itu dimulainya selalu tiap hari Jumat, jam 21.30, cukup malam kan? Sangat tidak cocok untuk perempuan. Karena bisa dipastikan akan pulang larut malam atau mungkin pagi. Lagi pula, daripada harus merepotkan diri seperti itu, bermain dengan teman terasa lebih mengasyikkan bukan? Pikirku waktu itu.
Akhirnya kuputuskan untuk menerima ajakannya. Secara waktu itu lagi kosong, tidak ada kegiatan. Mungkin akan berguna nantinya, bisa menambah teman baru, setidaknya teman bercerita dan berbagi ide menarik dikala senggang. Setidaknya. Kegiatannya pun sederhana, berbagi nasi bungkus ke orang - orang yang memang benar tidak mampu. Seperti tukang becak yang tidak punya tempat tinggal, pemulung yang tidur di jalan, dan sejenisnya. Kalau boleh jujur, saat itu aku tidak kaget. Ayolah, dinamika kota besar, tidak mungkin tidak ada yang seperti itu bukan? Bahkan banyak. Surabaya itu, miniaturnya Jakarta. Jangan munafik ya, cukup dinikmati, karena memang begitu adanya.
Yang menarik sebenarnya adalah sesi bercerita. Selepas acara Sebung, selalu ada momen di mana kita kumpul bersama, di salah satu warung yang masih buka sampai pagi hari. Lalu bercerita tentang apa saja, bisa dari hal yang berat seperti kegiatan yang baru dilakukan, hingga remeh temeh seperti baby shark. Iya, aku tahu kita receh, tetapi itulah faktanya. Semakin dewasa, tingkat recehnya makin meningkat. Dan aku cukup menikmati hal itu. Entah, suka saja. Mendengarkan orang bercerita tentang masalahnya, belajar mendengarkan dan memahami masalah orang lain. Belajar dari hal itu, lalu lakukan yang bisa dilakukan. Bukankah konsep dasar manusia memang berbagi, bukan?:)
Sebenarnya aku ingin mengajak kalian, untuk mengikuti hal ini. Kalau di Surabaya, bisa ikutan gabung saja langsung, karena tidak dipungut biaya, dan ya tinggal masuk saja. Tetapi kalau di luar Surabaya, mungkin bisa membuat kegiatan yang sejenis. Mungkin ya. Tetapi seperti yang kita tahu, terkendalanya waktu yang cukup larut, membuat orang - orang mengurungkan niatnya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kalian juga bisa kok, ikutan acara bulanannya. Konsepnya selalu berbeda, tergantung momennya. Kemarin, baru saja kami mengadakan acara yang namanya Harmoni, di situ kita bermain dengan anak panti, mengajarkan konsep tentang Bhinneka, bercerita bersama, ditambah lagi kami kedatangan keluarga Miss Indonesia chapter Surabaya. Acaranya cukup menyenangkan. Sayangnya aku tidak bisa menambahkan fotonya di sini, karena terhalang media. Aku menulis ini menggunakan handphone saja, sedangkan data fotonya ada di harddisk. Iya, aku tahu aku bodoh dan pemalas. Tetapi, kalian jangan sampai begitu ya. Yuk ikutan Sebung, sapa tahu 'jodoh' kalian di sini juga! :)
Setelah sangat. Sangaaaaaatttttt jarang menulis di blog ini, memulai sesuatu terasa sedikit berat. Menata beberapa kata yang pas untuk memulai sebuah tulisan memang begitu menguras tenaga. Tetapi beginilah saya, suka menyiksa diri dengan hal sepele seperti ini. Saya cinta diri saya, dan setidaknya hal ini bisa menghibur kalian, yang haus akan hasrat membaca.
Selama beberapa bulan terakhir, atau lebih tepatnya dari bulan Maret atau mungkin Mei kalau tidak salah. Saya diajak oleh seorang teman saya, atau mungkin bisa dibilang mantan gebetan? Karena kita pernah begitu sedekat insan yang menyebut diri mereka "cuma teman saja kok", tetapi nyatanya? Kalian bisa menerka sendiri arahnya akan ke mana.
Ajakan itu hanya di mulai dengan sepatah kalimat "Cal, ikutan sebung yuk." Sebung? Apa itu? Lalu ku tanyakan dengannya. Secara, kalau boleh jujur, nama sebung itu sendiri tidak berasa keren dibandingkan dengan acara bertema Charity lainnya. Sebut saja Dompet Dhuafa, Kita Bisa, dan berbagai hal sejenisnya. Lalu jawabannya cukup unik, "sudah, ikut saja, ntar tahu sendiri kok." Aku yang pada dasarnya gampang berpikiran jelek, awalnya tidak mau mengikuti hal ini. Secara, kegiatan ini itu dimulainya selalu tiap hari Jumat, jam 21.30, cukup malam kan? Sangat tidak cocok untuk perempuan. Karena bisa dipastikan akan pulang larut malam atau mungkin pagi. Lagi pula, daripada harus merepotkan diri seperti itu, bermain dengan teman terasa lebih mengasyikkan bukan? Pikirku waktu itu.
Akhirnya kuputuskan untuk menerima ajakannya. Secara waktu itu lagi kosong, tidak ada kegiatan. Mungkin akan berguna nantinya, bisa menambah teman baru, setidaknya teman bercerita dan berbagi ide menarik dikala senggang. Setidaknya. Kegiatannya pun sederhana, berbagi nasi bungkus ke orang - orang yang memang benar tidak mampu. Seperti tukang becak yang tidak punya tempat tinggal, pemulung yang tidur di jalan, dan sejenisnya. Kalau boleh jujur, saat itu aku tidak kaget. Ayolah, dinamika kota besar, tidak mungkin tidak ada yang seperti itu bukan? Bahkan banyak. Surabaya itu, miniaturnya Jakarta. Jangan munafik ya, cukup dinikmati, karena memang begitu adanya.
Yang menarik sebenarnya adalah sesi bercerita. Selepas acara Sebung, selalu ada momen di mana kita kumpul bersama, di salah satu warung yang masih buka sampai pagi hari. Lalu bercerita tentang apa saja, bisa dari hal yang berat seperti kegiatan yang baru dilakukan, hingga remeh temeh seperti baby shark. Iya, aku tahu kita receh, tetapi itulah faktanya. Semakin dewasa, tingkat recehnya makin meningkat. Dan aku cukup menikmati hal itu. Entah, suka saja. Mendengarkan orang bercerita tentang masalahnya, belajar mendengarkan dan memahami masalah orang lain. Belajar dari hal itu, lalu lakukan yang bisa dilakukan. Bukankah konsep dasar manusia memang berbagi, bukan?:)
Sebenarnya aku ingin mengajak kalian, untuk mengikuti hal ini. Kalau di Surabaya, bisa ikutan gabung saja langsung, karena tidak dipungut biaya, dan ya tinggal masuk saja. Tetapi kalau di luar Surabaya, mungkin bisa membuat kegiatan yang sejenis. Mungkin ya. Tetapi seperti yang kita tahu, terkendalanya waktu yang cukup larut, membuat orang - orang mengurungkan niatnya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kalian juga bisa kok, ikutan acara bulanannya. Konsepnya selalu berbeda, tergantung momennya. Kemarin, baru saja kami mengadakan acara yang namanya Harmoni, di situ kita bermain dengan anak panti, mengajarkan konsep tentang Bhinneka, bercerita bersama, ditambah lagi kami kedatangan keluarga Miss Indonesia chapter Surabaya. Acaranya cukup menyenangkan. Sayangnya aku tidak bisa menambahkan fotonya di sini, karena terhalang media. Aku menulis ini menggunakan handphone saja, sedangkan data fotonya ada di harddisk. Iya, aku tahu aku bodoh dan pemalas. Tetapi, kalian jangan sampai begitu ya. Yuk ikutan Sebung, sapa tahu 'jodoh' kalian di sini juga! :)
Aku senyum baca ini. :')
BalasHapus