Tidak Terlihat Sebagaimana Mestinya.
Siapa yang ga kenal sama Justin Bieber? Come on, artis terkenal begitu masa ada yang ga tahu? Semacam keterlaluan sih, karena dia sudah terkenal dari tahun 2010 awal kalau tidak salah, dan waktu itu adikku begitu suka dengannya. Meskipun aku tidak membencinya, tetapi mendengarkan lagunya tiap hari dulu terasa memuakkan bukan?
Seperti yang diketahui, setelah putus dari Selena Gomez, akhirnya Justin Bieber memilih untuk vakum dari dunia artis. Entah alasan pastinya apa, karena aku juga tidak terlalu tertarik dengan gosip, yang jelas, sekarang dia telah kembali dari tidur panjangnya. Dengan lagu pembukanya yang what do you mean? Lalu diikuti oleh lagu kolaborasi dengan penyanyi yang lainnya, sekarang dia kembali menempati salah satu barisan teratas dari billboard musik internasional. Ibaratnya ini ya, kek sudah berangkat paling terakhir, tetapi sampai pertama. Kan tai ya? Tetapi begitulah adanya, tidak bisa kita mengelak hal yang pasti itu.
Kalau boleh melihat di dunia maya, yang ga suka sama Justin Bieber itu banyak banget. Sudah banyak, masif pula. Hampir setiap hari yang kita lihat adalah berita kejelekannya. Ga ada baik - baiknya sama sekali. Aku yang dulu masih kecil, sempat terpengaruh dan ikut - ikutan tidak suka dengannya, entah, mungkin karena dorongan lingkungan juga yang membuat seseorang bisa begitu benci dengan orang lain. Harus diakui, bahwa aku khilaf waktu itu.
Setelah berselang beberapa waktu, dan perlunya pendewasaan yang sehingga dia bisa sampai di posisi saat ini. Membuktikan beberapa hal. Yang pertama, yang benci tidak ada apa - apanya dibandingkan dengan orang yang suka dengannya. Buktinya selama konser, tetap ramai kan? Lalu, yang awalnya, orang tidak suka sama lagunya, lama - lama bisa menikmatinya, bahkan semua lagunya, baik yang lagunya sendiri ataupun kolaborasi, berhasil urutan billboard, ga kurang kece apa coba? Mungkin sekarang si Justin hanya bisa tertawa sambil menikmati pundi - pundi uang yang ia punya.
Pernah dengar pepatah "hidup itu seperti memanah, terkadang kita harus mundur beberapa langkah untuk lompat ke depan beberapa puluh langkah?" Dan ya, aku percaya, bahwa semua ada prosesnya, setidaknya ketika aku merasa tidak bersaing dengan siapa pun, aku sedang bersaing dengan diriku sendiri untuk bisa melompat lebih jauh daripada biasanya. Butuh waktu, dan memang begitu adanya.
Komentar
Posting Komentar