Kumpulan Kemungkinan
Hai, aku cukup rindu menulis di blog ini. Entah, seperti ada sedikit jiwa yang memanggil, yang memaksaku untuk bercerita kepada orang - orang, kepada semua orang yang tidak aku kenal, tetapi mereka mengenalku melalui tulisan di blog ini. Aku hanya mau bercerita sedikit saja, boleh kan?
Selama 2 minggu belakangan ini, tepatnya ketika memasuki masa KKN (Kuliah Kerja Nyata). Aku mempelajari banyak hal, mulai berbagi dengan teman sekelompok, menuntaskan masalah yang mengganjal di dalam hati, hingga berbagi rasa lewat lagu. Ada beberapa hal lainnya yang belum bisa ku sebutkan di sini, mungkin di postingan berikutnya, aku akan berbagi bersama kalian.
Kalau boleh meminjam kata salah seorang teman, di KKN ini, "Hidup yang baik adalah yang berpolemik." Iya, berpolemik, entah dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, hingga lingkungan dunia maya. Aku tidak bilang, bahwa berpolemik itu selalu berhubungan dengan hal berbau negatif seperti kekerasan ataupun berantem antar sesama. Bisa jadi dengan rasa yang positif, seperti rindu.
Di KKN ini, rasa rindu kerap menghantui, rindu akan rumah, rindu akan berbagi cerita dengan teman akrab, rindu bermain ke rumah saudara, bahkan rindu dengan kekasih. Jujur, meskipun sampai sekarang belum menemukan kekasih. Dikarenakan banyak hal, seperti kisah di masa lalu, hingga takut untuk memulai sesuatu yang baru lagi. Dan semua kondisi itu harus berakhir dengan perkataan seorang teman, "kalau kamu begini terus, mau jadi apa ke depannya?" Akhirnya aku pun memutuskan untuk mulai mencari.
Sebenarnya, mencari itu tidak harus yang baru. Iya, tidak harus yang baru. Sisa - sisa kenangan di masa lalu pun, kalau dikumpulkan, mungkin akan menjadi suatu kemungkinan - kemungkinan yang baru. Ada pepatah yang bilang, "buat apa membahas masa lalu? Itu sama saja, seperti membaca buku yang sama, 2 kali berturut - turut, dan kita sudah tahu bagaimana jalan cerita itu berakhir." Tetapi, mungkin mereka lupa 1 hal, bahwa ketika kita mulai beranjak dewasa, akan ada sesuatu yang baru terus mengisi setiap harinya, entah itu bagus ataupun jelek. Yang nantinya, hal itu akan berdampak dengan bagaimana kita menanggapi sesuatu. Kalau tidak percaya, coba baca buku yang kalian pernah baca ketika kecil, pasti sekarang beda tanggapan dengan masa kecil dulu!
Karena hal itu, akhirnya ku coba membuka lembar lama. Tentang teman - teman yang pernah ku dekati semasa dulu, tentang masa lalu yang pernah dihabiskan bersama. Tidak semua, tentunya. Karena, ada beberapa orang yang memang ditakdirkan untuk berpisah. Entah, dengan cara baik - baik, ataupun tidak.
Dari semua itu, entah itu kemungkinan yang baik ataupun buruk, karena belum bertemu ujungnya. Aku memutuskan untuk memilih dia. Iya, hanya dia. Meskipun, sebenarnya ceritanya tidak sesederhana itu. Ada beberapa drama yang terjadi. Akan ku ceritakan di bagian berikutnya. Kalau memang sempat ya.
Aku belum mau menyebutkan namanya di sini, belum cocok ku rasa. Karena masih baru, banyak kemungkinan yang akan terjadi ke depannya juga. Jujur saja, sering terjadi di orang - orang. Ketika seseorang sudah yakin akan pasangannya, lalu mereka memberitahukannya ke teman - temannya, dan berakhir dengan hal yang tidak diharapkan. Aku tidak mau hal itu terjadi lagi padaku. Aku pernah merasakannya, dan itu tidak menyenangkan.
Tetapi, biarkan aku sedikit bercerita, kenapa aku bisa yakin dengannya? Kalau ditanya alasan pastinya, tentu aku tidak bisa menjawabnya dengan kata - kata. Tetapi, perbuatanku tentu jelas adanya bisa terlihat. Aku selalu berusaha ada, ketika senggang. Berusaha menceritakan yang memang seharusnya diceritakan. Berusaha untuk membantu yang dia butuh kan. Cantik? Tidak, aku tidak bilang begitu. Tetapi aku suka wajahnya. Selalu merasa ingin di dekatnya. Meskipun, hanya dengan minum Chatime bersama di kala senggang. Mendengarnya bercerita dengan nada pelan, membuatku merasa waktu memang diperuntukkan untuk hidup di saat ini, dan harus disyukuri. Terima kasih, Tuhan.
Komentar
Posting Komentar