Musim UAS
Musim UAS memang musim yang paling anjing. Iya, ini benaran. Mungkin, buat kamu yang masih belum pernah merasakan dunia perkuliahan, belum tahu pasti rasanya seperti apa. Tapi, aku berani jamin, perasaan UAS sewaktu SMA dan kuliah itu jauh banget. Semacam ada perasaan yang muncul. Kenapa ini hidup kok ampas banget ya?
Pertama, setiap musim UAS itu semacam ada rasa bersalah, kenapa selama 3 bulan belakangan ini bolos kuliah terus? Kenapa kok waktunya dijelaskan, malah tidur? Kenapa sudah niat kuliah kok dosennya berhalangan hadir? Ya, semua perasaan itu menghantui selama musim UAS. Apalagi, kalau sudah pernah mengambil mata kuliah yang sama, semakin merasa hidup ini hanya sisa ampas belaka...
Lalu, di kampusku tidak ada yang namanya semester pendek, yang berarti bahwa kalau sudah gagal, ya sudah. Sampai jumpa lagi di semester berikutnya. Tai banget, kan? Aku rela kok, kalau misalnya sewaktu libur, masuk kuliah saja buat bikin bagus nilai, daripada harus mengulang semester berikutnya. Rela banget, tetapi faktanya ya, regulasi tiap kampus kan berbeda. Jadi? Ya pasrah saja.
Terakhir, musim UAS itu sebenarnya masa paling bikin orang dengki. Iya, dengki sekali dengan kehidupan kampus lainnya. Ketika, kampus lainnya pada banyak yang liburan, jalan - jalan. Eh, kampusku? Cuma bisa ber-haha-hihi-huhu saja dengan ujian. Ingin berkata kasar, cuma bagaimana ya? Yang butuh kan mahasiswanya, memangnya bisa apa coba kalau misalnya universitas sudah berkehendak?
Well, mungkin bakalan tetap aku usahakan tulis sesuatu selama musim UAS ini, kalau sempat. Kalau tidak, mohon dimaklumi. Sedang berusaha lulus ini aku, mohon doanya ya, teman. :)
Komentar
Posting Komentar