Bapak Ibu Sehat?
Lebaran sebentar lagi. Tidak terasa tiba-tiba sudah jalan 3 minggu puasa, dan besok kamis adalah hari lebaran. Cepat? Banget, bahkan aku pun belum sempat hedon terus jalan-jalan menikmati puasa. Belum sempat. Ya, bagaimana ya? Orang waktu puasa diisi dengan UAS dan kuliah, bagaimana bisa menikmati saat puasa? Jadi aku bisa memaklumi kok.
Kalau misalnya dipikir lagi, sepertinya beberapa tahun belakangan ini, aku sudah tidak bisa menikmati aura puasa. Sudah tidak bisa. Karena banyak sekali alasannya. Aku cerita ya, boleh kan? :)
Tahun pertama kuliah, tidak terlalu berasa aura puasa karena masa transisi. Waktu itu juga sempat kaget, karena banyak sekali mata kuliah yang harus diambil, lalu diikuti dengan kegiatan yang lainnya. Alhasil puasa hanya diisi dengan belajar-main-buka bersama-tidur. Sudah, begitu saja. Kek ga ada kegiatan lainnya begitu. Berasa isinya duniawi sekali. Tapi normal sik, namanya juga masih transisi.
Masuk tahun kedua kuliah, hampir mirip dengan tahun pertama. Cuma bedanya, aku mulai mengurangi kegiatan. Hanya perlu mengikut hal yang penting-penting saja. Tapi, suasana lebaran tetap sama saja. Belajar-main-buka bersama-tidur. Sudah, itu saja sampai lebaran berlalu.
Tahun ketiga, sudah mulai tak banyak kegiatan. Aku fokus hanya pada perkuliahan, dan main sesekali dengan sahabat. Iya, main sesekali. Berbuka pun jarang. Lebih sering buka di rumah daripada di luar seperti sebelumnya, tetapi orang tua tetap sibuk sih. Jadi, waktu berkumpul dengan keluarga juga jarang.
Tahun keempat, buka bersama lebih sedikit. Ada kali hitungan jari, dan itu semua kegiatan yang aku ikuti saja. Kegiatan yang benar-benar aku suka. Sisanya? Ya aku tidak ikut, karena aku tidak terlalu tertarik dan sedang berusaha menyimpan uang sih sebenarnya. Tapi, kegiatan tahun ini lebih terasa daripada tahun sebelumnya. Aku tak tahu mengapa.
Dari semua cerita, setiap kegiatan pasti harus ada yang ditumbalkan. Waktu kebersamaan dengan keluarga. Iya, sejak memasuki perkuliahan, waktu dengan keluarga susah sekali ditemui. Tidak masalah sih sebenarnya, karena kami sama sibuknya. Cuma, 1 hal yang membuatku berpikir. "Bapak Ibu sehat terus ya:) Maaf masih belum bisa membahagiakan:)"
Komentar
Posting Komentar