How's Your Birthday?


Kalau mendekati hari ulang tahun, selalu bertanya, 'tahun ini ada kejutan ga ya?' 'kira-kira nanti ada yang ngerjain ga ya?' atau pertanyaan sejenis. Mirip-mirip biasanya. Itu semua pun selalu berakhir dengan jawaban, 'ya, biasa saja kek tahun sebelum-sebelumnya.' Terus diikuti dengan senyum malas seharian. Wkwk receh ya aku:(

Menurutku, tahun ini sedikit beda. Setelah meninggalkan sebuah hubungan yang toxic, aku mencoba mencerna, selama beberapa tahun belakangan ini sudah melakukan apa saja? Jawabannya, nothing. Iya, tidak banyak perubahan berarti ketika seseorang dalam hubungan yang tidak baik. Paling kebanyakan adalah bertambah malas, dan kegiatan hanya akan diisi oleh ke mana-mana bareng. Padahal itu ga banget. Bukan ga banget sih, cuma itu menghambat banget buat perkembangan seseorang, kek aku lah contohnya:(

Belajar dari pengalaman itu, sejak Januari kemarin, aku berusaha berubah. Berubah saja, dari hal paling sederhana. Tidak menggantungkan diri dengan perempuan, lebih terbuka kalau ada masalah, lebih percaya dengan orang lain, belajar untuk menerima satu sama lain, dan masih banyak hal lainnya yang masih aku pelajari. Masih banyak hal lainnya.

Aku selalu berusaha untuk belajar, apa pun itu. Tidak pernah terbesit sedikit pun dalam benak soal ingin berhenti belajar, tapi malas itu tetap ada sih. Kalau manusia tidak pernah merasakan malas, itu berarti ada yang salah dengan dirinya. Ada yang salah. Mungkin dia bukan manusia, tetapi robot yang selalu dipaksa bekerja hingga masa pakainya habis. Pertanyaannya adalah, apakah enak menjadi robot? Uh... Aku sih tidak suka:(

Aku kira, selama ini belajarku hanya untuk diriku sendiri. Iya, untuk diriku sendiri. Tidak pernah terbesit bahwa ilmuku kelak akan berguna untuk orang lain, tidak pernah. Lagi pula, apa gunanya coba? Kemampuan berbicara di depan umum? Kemampuan menyenangkan hati lawan bicara? Kemampuan bercerita? Apa itu berguna? Aku dari dulu merasa itu hanya kemampuan biasa. Semua orang bisa kalau mau melatihnya. Semua orang pasti bisa.

Setelah lambat laun, akhirnya aku tahu, ilmu setiap manusia itu berbeda. Ilmu setiap manusia itu berbeda. Aku punya ilmuku sendiri, kamu punya ilmumu sendiri. Kita adalah kumpulan dari para ilmu yang terpecah antara satu sama lain. Iya, terpecah. Sekarang pertanyaannya, apakah kamu mau mempelajari ilmu tersebut?

Setelah perjalanan yang cukup panjang, bertemu dengan banyak teman dan kolega, aku belajar 1 hal. Ternyata, kalau kita berusaha, pasti akan diapresiasi oleh orang lain. Kalau kita berusaha, kita pasti akan diapresiasi orang lain. Setidaknya, dengan ucapan selamat ulang tahun yang aku dapatkan kemarin. Aku kira, tidak akan seramai itu. Tidak akan. Rasanya bagaimana? Menyenangkan sekali euy:))

Sedikit berlebihan memang, tetapi kalau misalnya kamu adalah seseorang yang selalu struggling sendirian, tanpa percaya orang lain, dan orang yang bisa kamu andalkan hanya dirimu sendiri. Sebuah bentuk apresiasi dan ucapan akan sangat berarti. Akan sangat berarti. Lalu, yang bisa aku katakan setelah itu semua, 'oh, ini toh yang namanya apresiasi?' Menyenangkan rasanya! Kalau aku suka, orang lain pasti suka! Jadi, aku akan coba berusaha menghargai yang lain, setidaknya apresiasi lewat ucapan selamat itu cukup banget! Ah, thanks God! Berkat-Mu, aku belajar lebih tahun ini. Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020

Pecel Lele | Puisi