Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Hati.

Ke mana hati akan melangkah? Ke mana hati akan berlabuh? Ke mana aku akan tahu, apa yang harus aku lakukan? Ke mana? Ke mana? Aku masih belum tahu. Dan, entah sampai kapan. Aku hanya merasa, Biarkanlah hati yang menuntunku. Biarkanlah hati yang membawaku. Biarkanlah hati yang mengajariku. Bahwa, Memahami diri sendiri itu bukan kejahatan. Memahami diri sendiri itu bukan hal tabu. Memahami diri sendiri itu bukan kesalahan. Memahami diri sendiri itu baik. Memahami diri sendiri itu bentuk sayang. Memahami diri sendiri itu ....

Kimi No Nawa.

Akhir-akhir ini, hati sedikit lebih sendu daripada biasanya. Entah kenapa, keknya emang lagi ingin merasakan hal-hal yang bikin sedih. Seperti lagu, film, bacaan, dan banyak hal lainnya. Suka aja. Nikmat rasanya ketika merasakan diri sendiri sebagai manusia apa adanya. Seperti apa ya? Ya seperti manusia pada umumnya. I love it when human being human. Kenapa aku bilang gitu? Karena gini, sekarang itu orang jarang banget bahas soal perasaannya. Lebih suka membiarkan diri untuk menjadi seperti 'robot'. Iya, seperti 'robot'. Kenapa begitu? Karena, setiap kita merasa sedih, atau lagi merenung dikit. Apa yang dibilang orang-orang? "Dasar baperan, galauan, dan sejenisnya." It's not good for your healthy hun. Trust me. Nah, karena aku senang sekali berbagi kebaikan, bagaimana kalau kamu coba nonton film dari Jepang judulnya Kimi No Nawa. Bagus kok itu. Seriusan. Aku lihat intro aja sedih, gimana isinya?:(((

YeYe - Yura Yura

Gambar
Beberapa hari terasa suhu di Surabaya lebih dingin daripada biasanya ga sih? Apa cuma aku doang yang merasa begitu? Soalnya nih ya, beberapa hari ini kalau keluar rumah ya pake jaket gitu. Pertama buat nutupin biar tidak kena terik matahari, dan juga badanku rasanya menggigil banget. Semoga ga sakit aja sih ini. Nah, karena itu juga, aku berusaha cari lagu baru biar kondisi badanku mendingan daripada sebelumnya. Iya kalau misalnya lebih baik, ternyata yang terjadi sebaliknya. Bukan makin buruk sih, melainkan kerjaan jadi malas-malasan. Ga percaya? Coba deh dengarkan lagu ini, aku yakin kamu akan terhipnotis juga kek aku:))

Sick.

Halo, teman! Maafkan jarang kali update cerita di sini. Banyak kali kendala, terutama dalam kesehatan fisik. Yap, aku lagi sakit. Maafkan belum bisa konsisten menulis, tapi secepatnya aku mau cerita pengalaman unik! Tungguin yash!

I'm A Survivor

Kali ini aku sedikit cerita tentang masalah pribadi ya. Aku mau cerita tentang pengalamanku dalam melawan rasa ingin 'bunuh diri'. Iya, aku pernah merasakan posisi di mana lebih baik aku mati saja daripada hidup tanpa memberikan dampak ke sesama. Lebih baik begitu. Menyebalkan bukan? Berada di posisi seperti itu sebenarnya tidak menyenangkan. Sangat tidak menyenangkan. Bagaimana bisa kamu menikmati hari yang indah, tetapi diikuti dengan perasaan bersalah dalam diri? Bersalah karena banyak faktornya. Entah itu datang dari diri sendiri yang merasa 'tidak bermanfaat', atau dari lingkungan sekitar yang menganggap kamu adalah 'sampah'. Rasa bersalah yang aku alami sebenarnya datang dari dalam diriku sendiri. Ketika melihat yang lain mulai tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapkannya, sedangkan aku masih begini-begini saja. Lalu, perasaan itu diikuti oleh inner circle- ku yang tidak membantu sama sekali. Bukannya dibantu, malah semakin dijatuhkan. Dijatuhkan d...

Up Up Up!

Gambar
Aku sebenarnya tak tahu bagaimana cara mendeskripsikan lagu ini dengan benar. Cuma, aku suka banget sama lagu ini. Suka banget. Seperti ada aura baik ketika mendengarkannya. Seperti perasaan yang sudah lama tak ada, lalu muncul lagi dalam bentuk lagu dan memori. Bagaimana kalau kamu mendengarkannya sendiri lalu beri penilaian juga? :)

How Do You Feel Right Now?

Sekarang hari Minggu, dan biasanya setiap hari Minggu, aku berusaha untuk me- refresh  pikiranku dengan bertanya dan mengevaluasi diri sendiri. Hal ini bisa beragam caranya, dengan mendengarkan lagu yang aku suka, bernyanyi, menulis puisi, atau kalau lagi niat dan ada temannya, ya pergi jalan-jalan ke kafe atau bar. Hari ini, aku melakukannya dengan diriku sendiri. Tidak ditemani lagu, atau pun teman. Sendirian. Iya, berasa kesepian ya? Tetapi bagaimana lagi? Kondisiku yang sekarang ini, ya begini adanya. Pertanyaan yang paling menggelitik, ketika sudah berjalan cukup jauh dari zona nyamanmu adalah, bagaimana yang kamu rasakan sekarang? Is it good? Is it fine? Tell me!  Kebanyakan orang bakalan jawab: Hi! I'm fine! Everything's seems fine right now. How bout you? Blablabla ... Padahal di dalam hatinya: Please help me! I can't even standing in this place anymore. Please. I need some hug. Please. It's hard for me to stay in this sorrow. Please. Hahah...

Menjadi Orang Lain

"Kalau misalnya, kamu dilahirkan kembali di dunia, menjadi seseorang yang baru. Kehidupan apa yang akan kamu ambil?" - anonymous Itu pertanyaan sederhana yang pernah aku dapatkan, tetapi sedikit susah untuk dijawab. Kalau kamu bagaimana? Bisa menjawabnya dengan mudah kah? Atau ada tanggapan lain? Beritahu aku dong, kalau bersedia :) Aku sebenarnya belum menemukan jawaban yang pas untuk pertanyaan itu. Entah, aku masih sangat mencintai diriku yang sekarang ini. Mencintai diriku yang apa adanya. Mencintai diriku yang lebih jujur dalam melakukan sesuatu. Mencintai diriku yang dengan bangganya melakukan yang ia suka, karena hal itu mempengaruhi tanggung jawab dan tentang diriku di mata orang-orang. Meskipun, jujur saja, bahwa untuk dalam posisiku yang sekarang ini, banyak sekali yang tidak suka. Pertanyaan dan pernyataannya pun rata-rata cukup tajam di telinga, sehingga kalau tidak tahan banting, kamu hanya akan berakhir dengan kecewa terhadap diri sendiri. Parahny...

Kesepian

Saya bingung mau nulis apa. Hehe. Tidak banyak yang bisa aku ucapkan sebenarnya, seperti kehabisan kata-kata saja hidupku ini. Perlu sekali beberapa refill  'energi' sehingga kembali menjadi diriku seperti sedia kala. Faktanya, hal tersebut tidak bisa didapatkan dengan mudah. Berdasarkan pengamatan ala-ala yang aku lakukan, mungkin ini semua terjadi karena aku merasa kesepian, dan tak ada teman untuk berbagi ide. Iya, aku akui hal itu, bahwa aku merasa sangat kesepian, tidak ada teman bicara, hingga parahnya, ingin kabur saja. Sempat tadi siang merasa terlalu kecewa dengan diri sendiri, hingga akhirnya menitikkan air mata sedikit. Tetapi, aku bisa apa? Haha. Memang ya, harus aku akui, aku ini masih payah untuk sekarang ini. Sial. Mau marah. Tapi, marah tidak akan menyelesaikan apa-apa. Baiklah. Biarkan aku mulai menikmati lagi kesepian ini. Terima kasih. Semoga kamu tidak kesepian juga :)

Lana.

Setiap orang pasti punya fantasi liar. Entah itu dalam bentuk makhluk hidup, atau tidak. Itu semua bergantung preferensi masing-masing. Aku? Tentu, aku juga punya fantasi liarku sendiri. Aku panggil dia, Lana. Kamu mungkin sudah familiar dengannya. Beberapa kali sempat aku sebutkan dalam ceritaku di blog ini. Waktu itu penggambaranku masih belum jelas, masih bisa merasakan sosoknya saja dalam diriku. Setelah aku mencari-cari, sepertinya aku sudah mulai bisa mendapatkan penggambaran yang lebih jelas. Lana, sosok anak kecil berusia belasan tahun, dengan menggunakan kaos putih polos, dan juga rok hitam selutut. Rambutnya pun bergelombang sederhana, dengan warna merah menghiasinya. Cantik? Bingung aku jawabnya, tetapi yang aku tahu dia manis, terutama ketika ia mengenakan kacamata bundar yang selalu cocok untuknya. Sebenarnya ia pendiam, tak banyak berkata ketika diajak bicara, tetapi ia suka bercerita ketika diberikan kesempatan. Otaknya pun selalu diisi oleh imajinasi lia...

Love Will Set You Free

Aku merasa, belajar untuk memahami segala keadaan yang ada itu penting sekali. Memahami itu semua, hingga nantinya akan menjadi modal kedepannya mau seperti apa hidupku ini. Itu menurutku sih, aku tidak tahu menurutmu bagaimana, apa ada tanggapan lain? :) Aku pernah cerita bahwa punya banyak mantan itu sebenarnya menyenangkan, karena banyak sekali manfaatnya. Seperti misalnya, ketika punya banyak mantan, kita punya teman bercerita, berbagi perasaan, dan paling buruknya adalah, selalu ada ketika dibutuhkan. Itu semua hal baiknya, tetapi ada 1 hal yang baru aku benar-benar sadari, aku belajar banyak dari mereka. Iya, aku belajar banyak. Pernah suatu waktu, aku punya mantan yang tidak bisa masak, aku berusaha memahami, ia juga begitu. Lalu, dengan hati baik, ia belajar masak untukku. Itu hal baik, meskipun aku kurang cocok dengan gaya masakannya. Sejak saat itu, aku berusaha mencari orang yang minimal bisa masak. Buat apa? Rahasia dong :p Terus, pernah juga punya mantan yang membua...

Korean's Song Kills Me Slowly

Gambar
Beberapa bulan lalu, aku berjanji kalau setiap senin bakalan ngasih playlist lagu yang aku suka. Jujur saja, aku sedikit lupa dengan janji ini. Hahaha, maklum banyak kali kegiatan yang harus aku lakukan. Masa mau disalahin sik:( Ayolah, aku tahu kamu juga masih sibuk dengan kerjaanmu, saling mengerti aja yuk! :) Btw nih ya, aku pernah mencoba iseng aja buat mengganti playlist lamaku dengan yang baru. Alasannya sederhana saja, butuh suasana baru untuk terus berkembang. Aku merasa, selama ini selalu bermain di zona yang nyaman. Kenapa? Karena aku selalu mendengarkan lagu yang sama, playlist yang itu saja, setiap hari dan konsisten. Hasilnya? Jenuh, stres, merasa gila saja aku. Sial. Mencari sesuatu yang baru emang menyebalkan, dan tentunya itu susah minta ampun. Hal itu juga berlaku ke lagu. Aku kan bingung ya, bagaimana mencari referensi lagu baru? Kira-kira genre apa yang cocok? Bakalan didengerin terus apa engga? Lalu banyak pertanyaan yang muncul berikutnya. Pusing mikirin hal it...

Lupa Diri

Beberapa bulan ini, semenjak aku berusaha untuk rajin meng- update diriku lewat sosial media. Baik itu lewat Instagram atau Blogger sekalipun, aku selalu berusaha untuk membuat sesuatu secara konsisten. Memang, harus diakui bahwa membuat konten secara konsisten itu bagus. Bagus banget bahkan. Buktinya bisa dilihat, dari banyaknya perkembangan dari feed yang aku buat. Terasa tertata rapi, terlihat jelas arahnya ke mana, dan yang terpenting, orang mulai punya gambaran tentang siapa diriku. Tetapi, aku lupa akan 1 hal. Aku lupa akan siapa diriku. Harus aku akui, dalam membuat konten yang konsisten, harus ada yang dikorbankan di dalamnya. Terutama adalah diri sendiri. Aku harus mengorbankan itu semua untuk bisa mencapai posisi sekarang ini. Apakah itu menyenangkan? Tentu tidak. Bagaimana bisa kamu bilang menyenangkan, sementara jati dirimu sendiri telah hilang di antara ke-"konsisten"-an yang kamu buat? Itu semua lebih terasa robot bagiku, daripada menjadi seseorang yang aku...

Berubah

Selama 4 tahun belakangan ini, banyak sekali perubahan. Banyak sekali. Aku tidak bisa bilang suka, ataupun benci. Karena pada dasarnya, dua hal itu hanya perasaan fana sesaat, dan aku masih dalam posisi yang masih belum bisa menentukan itu semua. Mari aku jelaskan. Dulu, sebelum masuk kuliah, aku termasuk anak yang ramai. Terlalu ramai. Ramai di sini bukan karena banyak bahasan, melaikan ramai karena terlalu banyak omong kosong. Ngomong apa saja, sampai lupa waktu, dan kebanyakan tak ada bukti. Sekarang? Sedikit berubah, tetap banyak berbicara, tetapi lebih ke arah yang lebih penting. Sekiranya tidak penting, aku mememutuskan untuk tidak melanjutkan pembicaraan. Ketika masa SMA, cuek adalah salah satu kelebihanku. Ketika melihat orang susah, bukannya membantu, malah membiarkannya begitu saja. Tidak baik memang, tetapi untuk saat ini, sudah ada sedikit perubahan. Untungnya. Belum terlalu reaktif sih, tetapi setidaknya bertindak ketika ada yang membutuhkan. Dulu suka sekali menutu...

Komputer Lama

Punya barang lama itu merepotkan. Iya, merepotkan banget bahkan. Seperti apa ya? Mungkin mirip seperti merawat persahabatan yang usianya sudah lebih dari 5 tahun ke atas. Ingin dibuang, tapi masih sayang dengan barangnya. Ada beberapa alasan kenapa masih sayang dengan barangnya, seperti: 1. Ada Cerita. Setiap barang yang kita punya, pasti punya jalan ceritanya masing-masing. Entah itu dari hasil jerih payah yang dilakukan, atau bahkan hingga bagaimana barang itu bisa berarti dalam hidup kita. Seperti misalnya ketika membeli headset, awalnya biasa saja, lama kelamaan akan ada ceritanya sendiri, entah itu kabelnya yang sering kacau ketika lagi dibutuhkan, atau pernah menemani di dalam situasi yang awkward . Selalu ada cerita dari setiap barang lama yang kita punya. 2. Sederhana dan Tahan Lama. Barang lama itu selalu lebih sederhana untuk digunakan, betul tidak? Jelas dong, karena barang yang sekarang ini tentunya lebih canggih daripada barang terdahulu, ada beberapa komponen y...

Teman Ngobrol

Aku senang bicara dengan banyak orang. Iya, senang. Kalau ditanya, bagaimana rasa senangnya? Mungkin penggambaran yang lebih pantas, sama senangnya seperti anak kecil ketika diberi apa yang ia suka. Mirip. Apalagi, lawan bicaranya punya sesuatu yang membuatku terkejut. Sesuatu yang bisa membuatku untuk terus belajar. Terdengar mudah kan? Tetapi, faktanya tidak pernah semudah itu. Tidak pernah semudah itu. Ada beberapa alasan kenapa itu tidak mudah. Seperti misalnya: - Niat untuk ketemu. Adanya sosial media, membuat rasa untuk ingin bertemu itu semakin enggan. Iya, enggan. Buat apa bertemu, kalau misalnya bisa diselesaikan lewat sosial media? Aku setuju sih dengan pemikiran ini, tetapi di lain sisi juga menolak pendapat ini. Sama seperti orang kebanyakan, ada yang prefer buat tulis sesuatu dengan tangan, ada juga yang suka dengan menggunakan komputer. Sesuai referensi aja. - Bertemu dengan orang baru itu menyeramkan. Let me tell you honestly, bertemu dengan orang baru itu men...

Ke mana Kita?

Selama beberapa hari ini, jarang sekali aku menulis. Terlalu jarang. Untuk membuat mood itu ada, susah sekali usaha yang harus dilakukan. Seperti misalnya, ketika harus berpikiran mau menulis apa? Kira-kira, yang sedang mengganjal di hati itu apa? Dan masih banyak pertanyaan lainnya sebelum menulis.  Setelah membereskan beberapa hal di kamar. Mulai menata ulang susunan kamar, seperti kasur, komputer, dan juga beberapa hal lainnya. Lalu mencoba mencari suasana baru dengan cara mencat ulang yang sudah mulai lapuk ini. Terpenting dari itu semua adalah hasilnya. Iya, aku cukup puas dengan hasil yang ada. Suasana baru. Lebih tertata, dan yang jelas adalah aku bisa lebih tenang dalama membaca buku. Ah, aku rindu sekali membaca buku. Lalu, aku mulai melanjutkan pikiran berikutnya, "kira-kira setelah ini kita akan ke mana?". Pertanyaan sederhana bukan? Tetapi susah sekali menjawabnya. Secara kita sama-sama tahu, bahwa aku banyak sekali berjanji dengan kalian. Terlalu ban...

Tanpa Tahu

Ke mana hati pergi? Ke mana ia akan melangkah? Ke mana? Aku masih belum dapat jawaban pasti. Apakah aku akan menghilang? Hilang, di antara kabut dan lautan? Atau melangkah lemah guntai tanpa tenaga di padang sabana? Aku tak tahu jawabannya. Dan, tak tahu sampai kapan. Apakah ini takdirku? Hati 'merantau' tanpa tahu ke mana arah ia pergi. Tanpa tahu, ke mana ia akan berlabuh. Tanpa tahu, apa rintangan yang akan ia hadapi. Tanpa tahu, bahwa dirinya kini sudah bukan apa-apa lagi. Dan masih banyak ke-tidak tahu-an lainnya. Beri aku jawaban. Beri aku jawaban! Beri. Aku. Jawaban. Sehingga, tak ada lagi hati yang merasa sepertiku. Hilang. Tanpa tahu. Ke mana arah yang ia tuju. Tanpa tahu.

Jangan Patah Semangat!

Akhir-akhir ini berat kali hidup aku. Mau menulis di blog tak bisa. Keluar ke beberapa tempat juga susah. Pikiran lagi tak tenang juga. Tenaga juga banyak dikuras. Porsi makan pun bertambah. Proses haji sudah setengah jalan. Perijinan sedang diurusi. Rumah sedang banyak pembenahan. Emosi juga sedang ditata. Soal percintaan toxic sudah berkurang. Teman yang bermasalah juga akan aku kurangi. Dan masih banyak yang harus aku lakukan. Semangat! Semoga kamu juga! Jangan patah semangat ya!