Lupa Diri
Beberapa bulan ini, semenjak aku berusaha untuk rajin meng-update diriku lewat sosial media. Baik itu lewat Instagram atau Blogger sekalipun, aku selalu berusaha untuk membuat sesuatu secara konsisten.
Memang, harus diakui bahwa membuat konten secara konsisten itu bagus. Bagus banget bahkan. Buktinya bisa dilihat, dari banyaknya perkembangan dari feed yang aku buat. Terasa tertata rapi, terlihat jelas arahnya ke mana, dan yang terpenting, orang mulai punya gambaran tentang siapa diriku. Tetapi, aku lupa akan 1 hal. Aku lupa akan siapa diriku.
Harus aku akui, dalam membuat konten yang konsisten, harus ada yang dikorbankan di dalamnya. Terutama adalah diri sendiri. Aku harus mengorbankan itu semua untuk bisa mencapai posisi sekarang ini. Apakah itu menyenangkan? Tentu tidak. Bagaimana bisa kamu bilang menyenangkan, sementara jati dirimu sendiri telah hilang di antara ke-"konsisten"-an yang kamu buat? Itu semua lebih terasa robot bagiku, daripada menjadi seseorang yang aku inginkan.
Setelah perenungan beberapa hari terakhir ini, diikuti dengan sedikit refreshing ke Singapura. Aku menyadari bahwa, bagaimana kalau aku memulai semua dari awal? Memulai dengan mencintai diriku sendiri, dengan cara menjadi diriku yang aku nikmati keberadaannya?
Apalagi, hal tersebut ditambah dengan melakukannya secara konsisten, bukannya akan berlipat ganda keindahan yang didapat? Ah, aku akan berusaha menikmati jadi diri sendiri. It sounds great for me. Kalau menurutmu bagaimana? Sudah menjadi diri sendiri apa belum? :)
Komentar
Posting Komentar