Maafkan aku Tuhan.


Tuhan,
Jangan Kubur Mimpiku.
Harapanku untuk terus tumbuh.
Berkembang, tinggi hingga ke awan.

Aku tahu, Kau membenciku.
Dengan segala keangkuhanku.
Aku tak kan mengelak, ataupun bersilat lidah.
Karena, pada dasarnya aku hanya manusia biasa.

Maafkan aku.
Maafkan.
Sungguh aku meminta maaf.
Tak ada yang bisa aku lakukan, selain meminta maaf.

Jangan, jangan tinggalkan aku.
Terpuruk dalam ketiadaan.
Mati, seakan-akan kau tak membutuhkan aku lagi.
Aku benci perasaan itu Tuhan.
Aku benci.

Sepertinya, aku mulai menghilang.
Terombang-ambing dalam kekalutan.
Dan mungkin, akan mati sesaat lagi.
Hilang, dilupakan oleh keadaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020