Puisi dalam kereta

Dalam kereta yang bergerak perlahan ini.
Aku menikmati runyamnya perjalanan.
Seolah mengingatkan diri sendiri.
Bahwa hidup tak pernah selalu sesepi lamunan.

Aku tahu, aku sedang hilang.
Kalut dalam bayang.
Bayang yang hanya bisa dikenang.
Seolah pertanda, bahwa diriku pernah begitu disayang.

Aku tak mau mengeluh pada keadaan.
Menyalahkan, seolah aku yang paling benar.
Padahal, aku tak pernah sekalipun benar.
Terutama, meninggalkanmu pada kehampaan.

Seharusnya, waktu itu aku lebih berusaha.
Menggenggam tanganmu lebih erat.
Sehingga kamu tahu, bahwa diriku masih ada.
Menunggu, di tempat biasa kamu merasa rindu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020