Disney's the Kid | Review Film
Pekerjaan menonton film mungkin amat sangat menyenangkan, apalagi kalau jarang banget dapat waktu senggang, baik di kantor ataupun di kampus. That's happens to me too. Alasan lainnya, karena mager. Meskipun, jarak dari rumah ke bioskop terdekat, cuma 1km, tetap saja, mager banget. Apalagi karena faktor tinggal di tengah kota, kemana - mana macet, akhirnya memutuskan untuk tinggal di rumah saja seharian kalau lagi kosong.
Karena hal yang tadi sudah gue sebutin, akhirnya, kalau mau refreshing nonton film, satu - satunya jalan ya cuma nonton HBO saja. Sebenarnya bisa nonton Netflix, HOOQ, dan sejenisnya. Tetapi, mager banget, apalagi harus disuruh berlangganan kan itu? Gue saja download JOOX saja ogah, padahal sifatnya lebih simple dan legal. Lah, ini disuruh ngeliat Netflix. Mending
Otomatis, karena mau yang gratisan dan mager ribet - ribet, akhirnya pilihan nonton filmnya pun terbatas. Ada sih film baru seperti Avenger, Iron Man, Deadpool, dan film sejenis. Tetapi, kebanyakan filmnya itu ya dibawah tahun 205 05begitu. Kebayang kan bagaimana jadul filmnya? Apalagi dulu belum banyak efek - efek yang bikin film kelihatan keren banget.
Meskipun begitu, film - film lama ga kalah keren kok, dari segi cerita dan pengambilan shoot terutama. Seperti film yang barusan gue lihat, ini adalah film tahun 2000, yang dimana pemeran utamanya dimainkan oleh Bruce Willis. Kenal siapa dia? Kalau gue sih ga tahu, tetapi cukup familiar dengan namanya. Adegan yang dia mainkan pun sebenarnya cukup simple. Meskipun ada di beberapa bagian yang terasa kurang. Entah lah, menurut analisa ngawur yang gue buat adalah, dia kurang menikmati alur cerita dari film ini, tapi terlihat bahwa pertumbuhan karakter dari awal film hingga ending cukup menarik untuk diikuti.
Yang perlu diapresiasi adalah ide cerita. Ini film sebenarnya 11:12 dengan Back to The Future. Kalau ga tahu, keterlaluan. Mungkin lu terlalu muda makanya ga tahu film beginian. Tentu, dikemas dengan cara yang berbeda. Padahal, awalnya gue pikir ini film ada hubungannya dengan hal - hal berbau Disney, dan ternyata berbeda jauh. Tetapi, gue tetap menikmati jalan cerita filmnya kok, meskipun agak membingungkan di beberapa bagian, karena gue sendiri waktu lihat ini film, ga dimulai dari awal.
Kesimpulannya adalah, film ini cukup layak untuk ditonton, untuk waktu senggang, tapi kalau malas mikir yang susah - susah, jangan nonton ini. Kenapa? Karena ending dari film ini pun membosankan, malah cenderung sad ending. Daripada sedih kebanyakan kerjaan terus nonton ini, mending ga usah sekalian kan?
Komentar
Posting Komentar