The Guys | Review Film


Karena sekarang musim UTS, jadi jadwal nonton film makin sering daripada biasanya, bahkan kalau ada rejeki lebih, gue bakalan nonton di bioskop. Padahal, biasanya nonton di rumah, liat HBO. Murah meriah. Kalau di bioskop, bayar tiket, lalu kalau lapar, harus beli popcorn atau ga gitu, harus nahan lapar sampai film selesai. Kalau di rumah mah, sekalian masak mie goreng juga bisa kali. Murah, dan kenyang pula.

Kemarin, Kamis, 20 April 2017, ada acara meet n greet film The Guys di salah satu mall Surabaya. Tentu, gue ga ikutan acaranya. Lah ngapain? Gue kan bukan orang yang suka rame - rame, ngapain ikutan begituan? Gue aja, kalau ga diajakin nonton filmnya Raditya Dika, ga bakalan nonton tuh, ini karena diajakin saja makanya semangat banget nonton di bioskop. Murah cuy, cuma 15 ribu per orang, ada promo kata teman gue. Maklum lah, belum banyak duit mah begini gayanya.

Gue pribadi, kurang suka karya Raditya Dika, selain dalam bentuk buku. Oke, bisa kita sebutin dia berkarya dalam banyak hal, selain penulis tentunya. Seperti Aktor, Komedian, Sutradara, YouTuber, dan masih banyak hal lainnya yang bisa disebutin, khususnya dibidang hiburan. Gue akui itu, dan sangat keren. Sampai sekarang pun, masih tetap jadi contoh baik gue dalam berkarya kok. Gue bukannya benci, cuma karena gue kenalnya dia dari buku, maka gue apresiasi dia banget ketika dia menulis. Meskipun, untuk buku yang terbaru, Koala Kumal. Gue kurang sreg dengan karya yang ini.

Gue cuma nonton beberapa filmnya Raditya Dika, seperti Marmut Merah Jambu, Kambing Jantan, sama The Guys ini. Film Single maupun Hang Out yang tembus 2 juta pun gue ga nonton. Entahlah, gue ga suka saja gitu. Awalnya gue ga berharap banyak sama ini film, ya biasa saja, it must be Comedy. Karena secara basic ya dari komedi itu, dan ya sesuai ekspektasi. Nothing special, but i am not regret it at all.


Banyak yang kurang dari film ini, seperti pemilihan karakter yang terasa jauh banget, materi joke yang beberapa kali miss, aktris yang jomplang antara satu sama lain, meskipun ini perlu, sehingga joke yang diutarakan dapat terpenuhi, tetapi kalau perbandingannya antara Pevita Pearce dengan Indra Jegel. Ya mending filmnya 1 jam full mukanya Indra Jegel Pevita Pearce lah! Dan masih ada beberapa PR yang lainnya, yang sebenarnya cukup mengganggu juga.

Pengambilan shoot di beberapa adegan membuatnya sedikit bikin sakit mata dan terasa ga puas. Aktingnya pun dirasa kurang, terutama si Marthino Lio yang terasa flat saja, Indra Jegel yang kurang 'lepas'. Tetapi, jadi terbantu dengan beberapa aktris lainnya seperti Pak Tarzan dan Ibu Widyawati yang aktingnya endes banget lah!

Overall, gue cukup menikmati, meskipun tidak merekomendasikan juga. Menurut gue, ini film ratingnya 6,5/10 deh. Khusus buat hiburan, tetapi hanya segmen 21 - 28 tahun saja, tidak untuk semua umur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020