Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Peluk

Sepertinya, tulisan kali ini tidak akan panjang. Cukup beberapa kalimat dari kata saja. Iya, maafkan aku yang sedang dalam kondisi buruk, yang aku butuhkan cuma 1 untuk saat ini. "Aku butuh peluk." Sudah, sekian, dan terima kasih. Aku harap harimu bahagia dan cerah. (:

Catatan Jam 2 Pagi: Kamu

Kamu adalah kamu. Tak ada yang seperti kamu. Langka adalah dirimu. Dan kamu, menjadi seperti yang kamu mau. Ribuan pengalaman kau tuntaskan. Mulai yang indah, hingga ingin membuatmu lupa ingatan. Rasa-rasanya, kamu bukan orang yang suka menyalahkan keadaan. Malahan, menyelesaikannya, dan rasa bangga yang kau tunjukkan. Aku selalu suka dengan parasmu. Tersenyum, seperti hari esok tidak ada. Bersedih, seakan kamu menikmati rasanya. Bercampur, hingga membuatku takut kehilanganmu. Matamu bulat, seperti bulan yang utuh. Senyum tipis yang membuatku tak bisa berpikir utuh. Rambut pendek, yang selalu menunjukkan kehebatanmu. Bagaimana bisa, orang tidak tergila-gila akan hadirmu? Aku tahu, kamu suka sekali bercerita. Dari yang perlu aku tahu, hingga tidak. Bercerita seakan aku adalah segalanya. Menikmatinya, meskipun kamu tahu, aku tidak. Menurutku, kita adalah definisi dari segala hal. Tawa, tangis, cerita, keluhanmu, selalu mendominasi. Sedangkan aku? Menikmatinya, kare...

Repotnya Jadi Kakak

Sebagai kakak pertama, menjadi egois adalah sesuatu yang tabu. Iya, tabu. Tidak boleh itu namanya egois kepada adiknya. Kalau adik butuh ditemani ke suatu tempat, sebagai kakak, kita harus menemani. Waktu jalan pun, lebih sering sang kakak yang bayar, adik? Ya enak, tinggal duduk tenang, tidak perlu bayar, kenyang pula. Selain itu, biasanya sebagai kakak, kita harus memberi contoh yang baik. Karena, kalau buruk, dicontohnya pun hal yang buruk juga. Kalau dibiarkan terus, ya bagaimana nanti nasib adik-adiknya? Berat bukan kedengarannya? Tenang, tidak seberat yang dibayangkan kok. Ada beberapa hal yang membuat sebagai kakak itu terasa menyenangkan. Sebagai kakak, kita punya banyak kewenangan. Menentukan apa pun selama bertanggung jawab adalah hal yang paling menyenangkan dalam hidup. Tentu, ada beberapa batasan yang harus diikuti, seperti norma yang berlaku, peraturan dalam bertetangga, dan banyak batasan lainnya. Anak ke berapa pun sebenarnya juga sama memiliki aturan, cuma kalau a...

Percaya

"Aku percaya kamu." Katanya, malam itu ketika hanya ada aku, dan dia di dalam mobil. Ditemani dengan es krim yang baru saja kita beli di McD yang kita lewati sebelum sampai rumahnya . "Hm?" Tanyaku, berusaha menanyakan apa maksudnya dia. Es krim yang semula rasanya manis, tiba-tiba kehilangan rasanya. Seperti ada yang salah pada malam ini. Apakah itu aku? Dia? Atau di antara kami? Aku masih belum bisa menangkapnya dengan jelas. "Iya, aku percaya kamu. Setelah melewati beberapa waktu bersama, kamu masih tetap di sini, Lan. Beda dengan yang lain, mereka bilang selamanya, tetapi nyatanya hanya 3 bulan. Paling lama pun hanya setahun." Jawabnya, sambil tetap memakan es krim dengan khidmat. "...." Aku tidak menjawab, hanya membiarkan lagu yang diputar di radio mengalun begitu saja. Waktu itu, lagu yang diputar kalau tidak salah lagunya Rocket To The Moon - Like We Used To. "Aku jarang sekali percaya dengan orang. Semenjak kejadian itu, kejad...

We Can't Make Everybody Happy (Part end) (Maybe)

Patah hati memang menyebalkan, dan aku benci mengakui, bahwa saat ini, memang hatiku lagi patah. Tidak seperti patah hati sebelumnya, yang selalu bisa diselesaikan dengan kepala dingin, dan hanya butuh beberapa jam. Kali ini, lebih susah daripada biasanya. Memang, semakin bertumbuhnya seseorang, bisa dilihat dari seberapa besar masalah yang menimpanya, dan bagaimana mengatasinya. Mungkin, kali aku sedang tumbuh. Lebih besar dari sebelumnya. Lebih kuat, dari yang pernah terjadi. Mungkin. Terlalu berlarut ke dalam masalah bukanlah kabar yang baik. Banyak hal yang terlewatkan karena itu. Kurang fokus menjadi salah satu penyebabnya, dan perlu diakui, aku telah kehilangan fokusku yang sangat banyak. Mulai dari kehilangan semangat kuliah, emosi pada teman dekat, dan yang paling parah, mulai minum lagi. Iya, minum yang dimaksud ini minuman beralkohol. Aku harus bilang, ini buruk, tetapi beginilah kondisiku sekarang. Menurutku, orang paling pecundang adalah orang yang sering menyalahkan kead...

We Can't Make Everybody Happy (Part 3)

We Can't Make Everybody Happy. Kita tidak pernah bisa membahagiakan semua orang. Tidak pernah. Aku tahu hal tersebut dari dulu sekali, ketika masa SMA yang aku lalui cukup suram. Penuh dengan persekusi dan kejelekan lainnya. Sejak saat itu pula, aku memutuskan untuk membahagiakan orang yang paling penting menurutku. Sejak saat itu. Membahagiakan orang yang paling penting dalam hidup itu cukup. Bisa jadi cukup mudah, bisa juga cukup susah. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau sama teman, cukup mudah, cukup datang sesuai janji dan bersenang-senang bersama. Cukup seperti itu. Kalau sama orang tua, lebih susah sedikit. Harus menuruti segala macam perintah orang tua, dan paling penting adalah mendengarkan nasehatnya. Karena, dalam prinsip keluargaku, nasihat orang tua adalah yang paling utama. Sedangkan pasangan, aku selalu gagal. Membahagiakan pasangan itu selalu merepotkan. Susah sekali, dan banyak halangannya. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah mantanku. Cara membaha...

We Can't Make Everybody Happy.

Bisakah kamu? Bisakah kamu menyelamatkanku? Bisakah kamu membantuku? Bisakah kamu mengajariku? Bisakah kamu? Aku tanya, sekali lagi. Bisakah kamu? Kamu tahu, aku sedang dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Sangat tidak menyenangkan, bahkan cenderung kecewa yang sangat. Aku seperti bocah, berusia 7 tahun, yang hilang ditinggal oleh orang-orang "kepercayaannya". Bisa bayangkan, seberapa buruknya itu? Too bad. Aku menulis blog ini pun masih dalam keadaan emosi yang tidak baik. Masih banyak amarah dan dendam dalam dada. Masih, dan banyak. Dikecewakan oleh orang itu sebenarnya biasa, sangat biasa sekali. Banyak sekali, orang dalam hidupku yang mengecewakan. Bisa dari diriku sendiri, keluargaku, teman, sahabat, hingga pasangan. Semua, mengecewakan. Seharusnya aku tidak perlu kaget dengan perasaan ini. Aku telah berlatih, bertahun-tahun, semenjak SMA, yang berarti sudah 4 tahun lebih aku lewati, untuk tidak menunjukkan emosi ketika dalam keadaan kecewa. Sudah berlatih. Se...

The Place We Never Wished.

Dulu, aku pernah belajar sedikit mengenai dunia film. Mulai dari hal paling sepele, seperti alur cerita yang digunakan, karakter yang dibangun, teknik dalam bercerita, color grading , dan banyak teknik lainnya. Kalau dijelaskan di sini bakalan panjang, dan membosankan tentunya. Aku saja tertidur ketika dijelaskan itu sama temanku, yang lumayan mendalami hal ini. Jadi mari kita lewati hal membosankan itu. Seluruh hidupku dilewati dengan kebosanan yang sangat. Lahir dari sebuah keluarga pendidik, yang di mana pendidikan adalah segalanya. Mau tidak mau, semua harus dijalani dengan cukup 'serius'. Bahkan hal ini pun terbawa sampai ke gaya penulisanku yang begini adanya. Silakan menilainya sendiri. Kalau menurutku, ya membosankan. Tapi, ada sedikit perbedaan kalau menulis sebuah cerita fiksi seperti cerita di Masturbasi. Baca di Wattpad coba, kalau penasaran penasaran (: Lalu, bagaimana cara mengurangi kebosanan itu? Banyak, salah satunya menonton film. Iya, menonton film apa pun...

Malasmu Membunuhmu

Ah, shit. Maaf, sangat jarang sekali bisa konsisten dalam menulis, sedikit susah mengatur waktu ketika kamu merasa dalam musim liburan. Iya, liburan. Saat ini, hampir semua universitas di Indonesia sedang libur, ada juga yang masuk, tapi sebagian besar sedang UAS. Ya, sama - sama kondisi yang tak begitu menguntungkan . Aku selalu ingin usaha lebih rajin dalam melakukan sesuatu, tidak lebih baik tidak masalah, karena tujuanku adalah menjadi beda. Bila aku jadi beda, setidaknya orang lain akan 'mudah' memandangku, terlebih apabila aku di keramaian. Apalagi, menjadi lebih baik dari orang lain itu useless. Iya, percuma. Karena akan selalu ada orang yang lebih baik daripada kamu, tetapi orang yang berusaha lebih keras akan mendapatkan hasil yang berbeda. Tidak percaya? Coba saja sendiri. Tapi, harus aku akui, aku ini pemalas akut. Iya, pemalas yang tingkatannya hampir tiada lawan. Kalau memberi alasan, tidak akan pernah selesai bukan? Selalu akan ada alasan - alasan lain sebelum...

Beres - Beres Kamar

Beberapa hari yang lalu, kondisi rumah lagi sangat berantakan. Iya, berantakan sekali. Ada beberapa alasan, seperti pembantu rumah tangga yang absen karena ada urusan. Hingga, yang jaga rumah hanyalah aku. Lalu, aku memutuskan untuk membereskan beberapa hal. Dimulai dari hal yang sepele, membersihkan kamar sendiri. Setiap 6 bulan sekali, aku selalu menjadwalkan diriku sendiri untuk membereskan kamar. Kenapa? Karena, suasana yang baru bisa bikin kepala lebih fresh. Kalau tidak, minimal bisa menemukan barang lama. Dalam membereskan kamar, ada 2 konsep yang paling menarik, dan paling sering aku terapkan. Antara membereskan semuanya 100%, yang berarti membersihkan hingga bersih, seperti merombak beberapa hal lainnya, mulai dari posisi kasur, meja, dan sejenisnya. Atau yang satunya, yaitu membersihkan secukupnya. Iya, secukupnya saja, seperti membereskan kasur, meja, dan beberapa barang lainnya. Mau pakai cara apa pun, sama menyenangkannya. Mungkin, cuma beda usaha yang dikeluarkan, ta...

Oh, shit.

Hai! Bagaimana kabar? Aku harap baik, karena sekarang cuaca sedang tidak menentu, jangan lupa jaga badan ya! (: Aku mau minta maaf. Iya, minta maaf, karena sudah melanggar janjiku. Ada beberapa alasan, seperti sibuk, kondisi badan tidak menentu, dan ada keperluan mendadak. Maafkan aku, tapi setidaknya aku akan berusaha menulis lagi ketika keadaan sudah tenang kembali. Aku akan berusaha. By the way, meskipun aku sedikit sibuk sekarang, aku sedang mengikuti sebuah kontes, yang tak berhadiah. Iya, tanpa hadiah. Nama acaranya 30 hari bercerita. Kamu bisa lihat di Instagram-nya atau punyaku di @faisaldmaulana. Di sana, banyak sekali orang bercerita, apa pun itu. Entah, berkeluh kesah seperti diriku, atau pengalamannya di masa dulu. Tentunya, ceritanya menarik dan cocok untuk buat orang yang suka baca ringan selama senggang. Aku menyarankan kamu untuk membukanya, sungguh kamu akan suka! (: Kalau kamu merasa tertarik, ikutan juga bisa kok. Silakan di cek sendiri biar yakin, aku cuma takut ...