The Place We Never Wished.


Dulu, aku pernah belajar sedikit mengenai dunia film. Mulai dari hal paling sepele, seperti alur cerita yang digunakan, karakter yang dibangun, teknik dalam bercerita, color grading, dan banyak teknik lainnya. Kalau dijelaskan di sini bakalan panjang, dan membosankan tentunya. Aku saja tertidur ketika dijelaskan itu sama temanku, yang lumayan mendalami hal ini. Jadi mari kita lewati hal membosankan itu.

Seluruh hidupku dilewati dengan kebosanan yang sangat. Lahir dari sebuah keluarga pendidik, yang di mana pendidikan adalah segalanya. Mau tidak mau, semua harus dijalani dengan cukup 'serius'. Bahkan hal ini pun terbawa sampai ke gaya penulisanku yang begini adanya. Silakan menilainya sendiri. Kalau menurutku, ya membosankan. Tapi, ada sedikit perbedaan kalau menulis sebuah cerita fiksi seperti cerita di Masturbasi. Baca di Wattpad coba, kalau penasaran penasaran (:

Lalu, bagaimana cara mengurangi kebosanan itu? Banyak, salah satunya menonton film. Iya, menonton film apa pun yang disuka. Aku sih lebih suka lihat film yang lucu dari pada harus lihat hantu. Bukan karena aku takut ya, cuma suka saja. Sesuai preferensi tiap individu. Ingat, aku tidak takut, awas aja kalau berpikir seperti itu! :(

Nah, kemarin aku baru saja lihat salah satu film yang bagus. Bagus saja ya, tidak bilang bagus banget. Kalau ditanya, nilainya berapa? I'll give 8/10. The Greatest Showman. Ini film sedikit mirip dengan cerita dari La La Land, tetapi dengan unsur cerita yang berbeda tentunya. Cerita yang cukup fluktuatif, alur cerita yang maju mundur cantik macam Syahrini, dan tentu, hampir 70% isinya adalah lagu dan joget. Iya, mirip kan sama La La Land atau High School Musical? Jelek - jeleknya mirip film buatan Bollywood. Kalau penasaran, bisa lihat sendiri kok. I don't want to give any spoiler.

Tapi, dari film itu, aku belajar banyak hal. Iya, banyak hal selain hiburan mata sesaat. Jujur, setiap scene yang ada itu sangat eyegasm. Shoot-nya sangat cantik, dan memanjakan mata. Apalagi artis yang bermain memang dibidangnya. Seperti Zac Efron, Zendaya. Ada juga, Hugh Jackman sih, tetapi di sini ia tidak mengeluarkan taring atau bakalan berubah kok. Santai, ini film drama-romantis, bukan berantem.

Selain itu, nilai sosial yang bisa diambil pun banyak. Jujur, aku seperti merasa berada di film itu. Bukan, aku bukan menjadi salah satu bagian pemain di situ. Melainkan, aku merasakan euforia dari tempat tersebut. Tentang aura, suasana, harapan, keinginan, dan semuanya. Iya, aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya secara detail, tetapi aku benar - benar ingin dan akan berada di tempat seperti itu. Merasakan, dan menjalaninya.

Mungkin, kamu akan bilang bahwa aku bermimpi terlalu besar, tidak masuk akal. terlalu di luar batas. Tidak masalah. Aku akan menerimanya dengan senang hati. Cuma tunggu saja, aku kelak akan mencobanya. Entah, mau itu 1, 2, 3, 5 atau bahkan 1000 kali pun akan aku coba. Bahkan, kalau aku harus kehilangan sesuatu yang cukup penting untukku, aku akan tetap mencobanya. Lihat saja. (:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020