Kesepian.


Kemarin tidak bisa update blog. Karena ada acara buka bersama anak kelas L di salah satu rumah teman. Ini acara teman di kuliah, teman di semester 1, ga begitu akrab, tapi diajakin. Jadi berangkat lah aku.

Acaranya cukup sederhana, cukup datang, lalu makan bersama, dan terakhir sesi foto - foto. Rame? Jelas. Ada sekitar 30 anak lebih yang datang ke acara tersebut. Tetapi, karena rumahnya cukup kecil. Akhirnya ya pada desak - desakan begitu. Ada chaos yang tercipta. Ya normal saja, setiap dalam kelas, pasti ada anak yang ngumpul sama teman akrabnya masing - masing. Kalau orang biasanya bilang ini geng - gengan. Meskipun begitu, aku sendiri termasuk orang yang ga ada geng - gengan. Iya, apa pun yang ku lakukan pasti individu, makanya ga ada yang terkesan akrab denganku.

Selama acara, entah kenapa aku merasa cukup sendirian. Ga hanya acara hari ini sih, setiap acara buka bersama lainnya pun begitu. Bahkan di acara - acara lain pun merasakan yang sama. Di tempat ramai, selalu merasa ada tempat 'kosong' yang tak bisa dijelaskan. Seperti ada sesuatu yang harus di isi, tapi apa? Aku masih belum tahu jawabannya.

Hal ini belum pernah ku diskusikan pada siapa pun. Sampai sekarang selalu ku simpan sendiri. Ingin rasanya berbagi cerita masalah ini ke seseorang. Tetapi selalu ku urungkan. Ada beberapa rasa yang membuatku menahan untuk menceritakan ke orang lain. Seperti rasa sungkan, dan merasa mereka tidak akan relevan dengan perasaanku. Iya, aku tahu. Overthinking just ruining myself. Entah kenapa, aku hanya tidak mau menambah pikiran mereka dengan cerita semacam ini.

Jujur saja, aku iri dengan mereka yang bisa dengan luwes cerita tentang masalah pribadinya, seperti merasa kesepian. Atau kalau tidak begitu, punya beberapa teman akrab untuk diajak keluar bareng. Iri. Aku pernah merasakan itu. Itu dulu, sekarang? Aku membuang itu semua. Kalau ditanya kenapa, ya tentu ku jawab. Ga enak, aku ga mau merepotkan pikiran orang - orang dengan masalahku. Biarkan masalahku ku selesaikan sendiri, sedangkan masalahmu, bisa ku bantu kalau kau berkenan.

Sampai sekarang, dan entah sampai kapan. Aku akan berteman dengan kesepian terlebih dahulu. Ku rasa, ini adalah cara paling mudah dan murah. Iya, untuk memahami orang lain, setidaknya aku harus merasakan yang namanya kesepian dan menjadi outliers. Berbeda kebiasaan daripada yang lain. Dengan begini, aku akan belajar untuk bersyukur terhadap keadaan sekarang. Terima kasih Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020