Kuliah Tanggung.

Dilema mahasiswa, apalagi kalau sudah semester tua. Jadwal kuliah menjadi semakin sedikit. Kalau sudah sedikit, biasanya jam kuliahnya lompat - lompat. Nah, yang begini berdampak kepada semangat kuliah menurun drastis. Kalau bisa langsung lulus, ingin deh kek gitu. Itu kalau bisa ya, faktanya? Hehehe.

Nah, karena jadwal kuliahku sudah sedikit, bukan karena pintar ataupun rajin. Karena jumlah sks yang diambil ga bisa banyak. Maka, saya berusaha mencari hikmah dari sisi yang lain. Seperti, mempelajari gelagat para mahasiswa. Berani bertaruh deh, dosen juga belajar soal beginian.

Mempelajari gelagat mahasiswa sebenarnya menyenangkan. Terutama ketika bulan puasa. Biasanya, ketika bulan - bulan normal, para mahasiswa kalau malas itu mudah terlihat. Ciri - cirinya kalau ga datang telat, kalau ga begitu, duduk paling belakang. Sedangkan selama bulan puasa, yang mengalami efek itu ga hanya di baris belakang saja, bahkan baris terdepan pun begitu juga. Tapi, karena gengsi di lihat langsung sama dosennya, biasanya suka pura - pura nutupin ngantuknya dengan membaca buku. Padahal aslinya merem - melek. Bawaannya ingin cepetan ketemu kasur saja.

Selain itu juga, kuliah di bulan puasa juga sama menyenangkannya. Kalau di bulan normal, kuliah minimal 2 hingga 2 jam 30 menit. Sedangkan di bulan puasa, hanya perlu kuliah paling lama ya 1 jam 30 menit. Menyenangkan bukan? Engga, soalnya biasanya selalu ada pr yang bikin ga bisa tidur tenang.

Raut muka di bulan puasa, dan bulan lainnya pun cukup berbeda. Kalau bulan normal, biasanya mukanya pada cakep - cakep, minimal dandan lah sebelum berangkat ke kampus. Sedangkan di bulan puasa? Boro - boro, lebih kelihatan kurang tidurnya daripada muka cakepnya. Tapi lucu sih, kalau bisa difoto, ingin banget rasanya, tetapi ya ketahuan dong ntar?

Sebenarnya kuliah di bulan puasa itu menyenangkan, meskipun yang bikin membosankan adalah tugas dan banyak ngelamunnya. Tetapi, melihat muka - muka anak yang kurang tidur tetap berasa menjadi kebahagiaan sejenak. Hahaha, terkadang hidup hanya perlu kebahagiaan sepele yang seperti itu kali ya? Jadi biar tetap berasa lebih bersyukur saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020