Setiap Luka Meninggalkan Bekas.
Setiap luka meninggalkan bekas.
Beberapa waktu lalu, aku hampir selalu bilang pada diriku sendiri, bahwa "sakit hati itu tidak menyenangkan, apalagi ketika kita peduli akan seseuatu atau seseorang." Karena itu, aku menjadi orang yang sangat apatis, dan hanya peduli dengan duniaku sendiri. Iya, duniaku sendiri. Tidak mendengarkan pendapat orang lain, berbuat semauku dan yang paling parah, tidak pernah ada ketika dibutuhkan. Waktu itu, iya waktu itu. Aku masih sangat ingat. Karena hal ini juga, aku mendapatkan impresi yang buruk dari teman-temanku. Iya aku tahu itu salah, yang aku inginkan hanya tidak terluka kok. Terima kasih, sudah mau mengerti.
Seperti yang aku bilang, aku hanya peduli akan duniaku. Hal ini berarti, semuanya. Mulai dari keluarga, teman, sahabat, kekasih, hingga pekerjaan yang benar-benar aku sayang. Aku peduli, meskipun tidak terlihat peduli. Itu gayaku dulu. Kalau ditanya kenapa? Keren saja, jawabku dengan lugu. Ayolah, siapa yang tidak setuju kalau Severus Snape, Uchiha Sasuke, dan beberapa orang lainnya. Keren bukan mereka?? Terlihat tidak peduli, tetapi yang paling peduli dibandingkan yang lainnya. Selalu memperhatikan, meskipun terlihat tidak. Tapi ya, ternyata memang aku salah. Aku salah akan semuanya.
Aku pernah bercerita, bahwa aku pernah begitu sayangnya dengan seorang wanita, tetapi tidak bisa aku utarakan secara gamblang, karena banyak alasan. Salah satunya, adalah keluargaku. Karena itu pula, aku berusaha semaksimal mungkin, sehingga perhatianku kepadanya sangat kurang. Aku kira, waktu itu, dengan janji saja, sudah cukup untuknya, sehingga aku bisa lebih fokus dengan pekerjaanku yang lainnya. Aku kira, semua hal yang aku usahakan untuknya, tidak akan berakhir sia-sia. Aku kira, semuanya akan berakhir indah, ketika aku membiasakan diri untuk disakiti. Aku kira. Dan, semua perkiraanku hanyalah berakhir dengan perkiraan saja. Hasilnya mengecewakan, sangat meleset dan membuatku kecewa.
Untuk saat ini, aku dekat dengan seorang wanita. Aku tidak akan membandingkannya, karena tentu itu akan menyakiti hatinya. Dia punya caranya sendiri untuk membuatku jatuh cinta, dan aku menikmatinya. Memang benar kata orang, dengan adanya sakit hati, akan membuat kita menjadi lebih dewasa, berpengalaman, dan tahu cara bersikap. Aku akui, aku menyesal baru mengetahuinya sekarang. Oleh karena itu, untuk sekarang, aku akan dan berusaha terus untuk menikmatinya. Karena, tidak ada yang tahu kedepannya bagaimana. Bisa saja aku bilang sayang hari ini, esoknya dia menikah dengan yang lain. Tidak ada yang tahu. Tidak ada. Maka dari itu, aku menikmatinya. Meskipun, setiap luka meninggalkan bekas. Bukan berarti, kita harus trauma dan tidak berani mencoba lagi bukan? Untuk kali ini, aku akan mencoba, dan terus mencoba. Aku akan. Mohon doakan. Aamiin?
Komentar
Posting Komentar