Musik Itu ...


Mendengarkan musik itu sudah menjadi salah satu bagian yang tak bisa dipisahkan oleh manusia. Setidaknya, dari diriku sendiri. Aku cukup senang mendengarkan lagu, dari beragam macam genre. Mulai dari yang EDM seperti musik kebanyakan sekarang, hingga yang hanya konsumsi pribadi, lagu-lagu klasik nan pelan. Aku suka semua lagu.

Like, seriously. Tingkatan kesukaanku itu bisa dibilang sangat candu. Bahkan hampir tidak ada kesempatan, tidak mendengarkan lagu. Selalu ada kesempatan. Selalu. Bahkan, tidur pun aku mendengarkan lagu. Meski, genrenya beda ketika aku dengar ketika pagi hari dan saat ada aktivitas. Beda.

Menurutku, lagu itu bisa membawa banyak hal. Termasuk memori salah satunya. Ya, kalau bilang begini, biasanya berakhir dengan mellow. Padahal, faktanya tidak begitu. Oke, let's say, kalau misalnya lagu Indonesia banyak sekali yang sendu mendayu-dayu. Karena, memang pasarnya begitu adanya. Bahkan, lagu metal pun begitu liriknya. Dangdut ya begitu. Kita (para musisi) berusaha mencari sesuatu yang relevan dengan masyarakatnya, tetapi masih bisa masuk dalam ranahnya. Normal kok. Percuma kalau bikin lagu, tapi tak ada yang mendengarkan, bukan?

Salah satu musisi yang aku dengarkan dari Indonesia, adalah HIVI. Iya, mereka salah satu yang aku dengar. Masih banyak lagi yang aku dengar, tetapi kebanyakan lagu indie, jadi aku bertaruh kalau kamu akan sangat asing mendengar namanya. Cuma, menurutku HIVI ini termasuk salah satu band yang menurutku oke. Oke saja, bukan yang oke banget atau bagaimana. Semacam So7, tetapi perjalanan mereka masih sangat jauh. Memang tidak adil membandingkan mereka, karena lintas generasi, tetapi ada peluang ke situ. Ada peluang.

Salah satu lagu dari HIVI ini ada yang bikin aku ingin meringis geli nan sedih. Bagaimana ya? Aku bingung menggambarkannya dengan baik, cuma ketika mendengarkannya saja, aku hanya diam membisu tanpa tahu harus berbuat apa. Mungkin kamu juga akan begitu, bagaimana kalau kamu dengarkan dulu? Lagunya HIVI - Remaja. Habis begitu, kamu bilang lagi ke aku. Apakah kamu merasakan hal yang sama? (:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Pecel Lele | Puisi

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020