Nikmati Hari

She asked me, "can i kiss you, tonight?"
Aku terdiam, tak banyak yang bisa aku ucapkan saat itu.
 
Malam cukup larut, dengan hati yang sedikit carut-marut. Banyak kejadian yang terlewati beberapa saat sebelum malam ini dengannya, dan aku masih belum bisa menjawabnya.
 
Aku paling benci mengingat masa lalu. Maksudku, sangat benci. Bagaimana bisa, kamu membiarkan dirimu tenggelam dalam kenangan, sedangkan banyak hal yang harus dilakukan pada saat yang bersamaan? Bagaimana bisa? Aku tidak mau meluangkan waktuku terbuang dengan percuma, hanya karena aku mengingat seseorang yang sudah tidak di sisiku. Iya, akhirnya dia telah pergi ke sisi yang lain.
 
Aku pernah dibilangi oleh salah seorang temanku, "hiduplah dengan melihat masa depan, tetapi jangan lupa menikmati masa ini." Dan ya, aku mulai bertemu dengan banyak orang sejak saat itu. Memulai lagi dari awal, perlahan tapi pasti. Setelah diberi "jeda" yang cukup besar oleh Tuhan, akhirnya aku mulai bertemu dengan banyak orang. Banyak orang.
 
Kaget memang, karena setidaknya tahun ini aku tidak menargetkan banyak hal. Hanya lulus, dan juga diterima di radio kesayangan yang aku suka. Meskipun jujur saja, pengumuman baru akan diberitahukan nanti pada tanggal 9 April. Aku tidak banyak berharap di situ, karena terkadang harapan yang terlalu tinggi, bukannya bikin senang, malah sebaliknya ketika kenyataan tidak berjalan demikian.
 
Dengan adanya kegiatan yang mulai aku seriusi untuk saat ini, karena cuma 2 saja, antara lain kuliah dan Lingkar Sinergi. Belum aku masukkan radio, karena diterima pun belum. Doakan yaaaaaa.
 
Aku dapat banyak di sini, dengan beragamnya orang, lalu sikap mereka yang mulai muncul satu persatu, dan nanti puncaknya ketika bertemu dengan orang-orang baru. Belum tahu seperti apa, tetapi pastinya akan lebih beragam lagi. Pastinya. Dan seperti yang selalu aku bilang dalam hati, kejutan dari Tuhan setiap kecilnya selalu membuatku bisa berkata "eh? Serius ini?" Dan, tetap menikmatinya. Tetap.
 
Lalu, karena sebelum masa "tempur" ini dimulai. Aku bertemu dengan kawan lama. Lama sekali, yang untuk bertemu dengannya saja seperti diperlukan membuat janji. Kedengarannya repot kan? Tapi, faktanya lebih merepotkan lagi.
 
Cerita yang dibahas pun banyak. Mungkin, karena sekarang dia lagi kecanduan sebuah game. Kemarin yang dibahas kebanyakan ya itu. Tidak masalah sih, karena untuk bisa mendapatkan hati seseorang, setidaknya harus membuatnya menikmati percakapan, berbicara beberapa hal dan berakhir dengan membiarkan mereka memberikan yang aku butuh. Terdengar bertele-tele memang, tetapi itu konsep yang memang ada di masyarakat.
 
Diskusi ringan yang cukup lama, tak banyak tendensi yang terlibat, hanya ada kami, kopi, dan cerita yang membumbung tinggi di udara. Menikmati saat itu membuatku tersadar, bahwa hidup selama ini memang hanya perlu dinikmati. Selama masih memiliki waktu untuk menikmati, entah itu banyak atau tidak, cukuplah dinikmati. Karena tidak ada yang tahu, kapan hal ini bisa dinikmati lagi.
 
Hari ini kamu tersenyum, kemarin kamu bersedih, pergilah kesedihan, datanglah kebahagiaan, meski tak selamanya, setidaknya ingatlah, bahwa Tuhan selalu ada menyelamatkanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020

Pecel Lele | Puisi