Rindu Jakarta


Aku rindu Jakarta.

Rindu ramenya.

Padatnya.

Tak beraturannya.

Hingga gang sempit pun, aku rindu padanya.

Hampir tak ada 1 hal pun yang tak aku tahu tentangnya.

Mulai dari hal baik.

Hingga buruk pun, aku tetap cinta.

Tak ada apa-apa di Jakarta.

Hiburan pun hanya itu-itu saja.

Tapi aku tak tahu mengapa.

Kenapa rindu akan Jakarta cukup besar?

Padahal, aku benci.

Benci, tetapi rindu.

Ah, terserah.

Aku tak mau ambil pusing dulu.

Aku cuma ingin bilang.

Bahwa aku rindu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi berakhiran U

Saat Mimpimu Lebih Besar Daripada Sebelumnya | 14 Januari 2020

Pecel Lele | Puisi