Day 21. Alone and Lonely #31DaysChallengYourself
Where’s your heart belongs? Tiba – tiba pertanyaan ini
terlintas di otak gue pagi – pagi. Gue masih berusaha mencari jawaban, sampai
post ini dibuat, dengan harapan adalah gue tahu jawabannya. Mungkin, kalau
misalnya lu ada saran atahu punya jawabannya sendiri, bisa komen atahu kontak
gue langsung.
Gue, udah mulai sering jalan – jalan dari SMA, meskipun dulu
destinasinya hanya yang dekat dengan Surabaya, seperti Malang, Lamongan dan
beberapa kota lainnya. Bahkan kalau niat dikit, ke Bali. It takes 1 day to
reach it. 8 jam perjalanan darat, 1 atahu 2 jam perjalanan kapal, dan 4 jam
untuk sampai kota. Belum diitung dengan berhentinya.
Masuk ke kuliah, gue mulai coba hal – hal baru. Memperluas
destinasi. Yang awalnya hanya sekitar Jawa – Bali. Akhirnya gue bisa ke
Kalimantan, tepatnya ke Banjarmasin. Ke Sulawesi juga kesampaian. Yang awalnya
ke Manado by accident, kalau boleh jujur, gue kira Manado itu Sulawesi Selatan,
ternyata di Sulawesi Utara. Kalau Makassar baru Sulawesi Selatan. Gue juga udah
kesana.
Niatnya, kalau ada rejeki lebih dan dikasih jalan, gue
pengen jalan – jalan lagi, kalau ga ke Sumatra ya explore Kalimantan atahu Sulawesi lagi. It such a good place, but
need more effort to reach it.
Oh ya, selain dalam negeri, gue juga akhirnya menginjakkan
kaki ke luar negeri. Seperti Arab dan Singapura. Gue sendiri ga pernah
kepikiran buat sampai ke negara orang dan jalan – jalan di sana. Kalau di Arab
sih ga bisa jalan – jalan ya, lebih tepatnya ibadah. Tapi kalau di Singapura?
Uh, penuh tempat yang bisa dikunjungi! Meskipun, gue agak nyesal ke sana karena
Cuma bawa duit $75 Singapura. Kalau dikonversikan ke Rupiah sekita Rp 750.000,
akhirnya, gue lebih banyak menahan diri daripada belanja kek anak – anak.
Tahun ini, gue coba lebih nekat. Projek yang seharusnya udah
rampung di tahun 2016 ini, baru bisa dijalanin sekarang. Projek AIESEC ini.
Fyi, ini pertama kalinya gue ke luar negeri, sendirian. Alone. Kalau di
Indonesia, sendirian ngilang mah ga masalah, tapi ini di luar negeri. Ga ada yang
bisa dikontak dan diandelin selain diri sendiri. How i feel? I don’t know. Just
enjoy every liltle shit happen.
Lu tahu kan rasa ngelakuin sesuatu untuk pertama kalinya itu
gimana? Se-excited apa, lu tahu kan
rasanya? Nah kek gitu yang gue rasain. Ketika berangkat pertama kali ke Juanda,
buat pergi ke Jakarta. Gue ngerasa bakal jauh banget dengan orang tua. Bakal
sendirian selama 1 bulan kurang, bakal rindu rumah. How suck is it?
Lalu, dilanjut gue berangkat ke Soekarno-Hatta buat
berangkat ke Sri Lanka. Apalagi, waktu itu gue naik uber. Benar – benar kerasa
sendiriannya. Sepanjang jalan hanya bisa lihat jalanan Jakarta yang lumayan
macet, karena waktu itu masih siang. Mengurus bagasi sendirian, menunggu di waiting room seperti anak hilang. Telpon
orang tua buat ngabarin situasi sejenak. Dan terbang ke negara lain. Sendirian.
Yang bisa diandalkan ketika mendarat pertama kali adalah wifi bandara, buat apa? Kontak orang tua lagi tentunya. Gue pernah
bilang, “kalau lu pengen tahu rasanya rindu rumah, lu harus pergi dari rumah
dengan jarak tempuh minimal perjalanan darat 4 – 5 jam.” Dan posisi gue waktu
itu? Ga hanya perjalanan darat yang jauh, tapi ini perjalanan udara, dan
memakan waktu sekitar 7 jam (5 jam terbang, 2 jam menunggu penerbangan
berikutnya).
Lalu bagaimana dengan Sri Lanka? There’s no problem with it.
Eh, maksud gue adalah masalah tentu ada, tapi masih bisa diatasi. Yang paling
susah diatasi itu ya rindu, rindu rumah. Selama disini, ga setiap hari bisa
kontak orang rumah, karena ya tentu ada yang harus dikerjakan. Dan ketika
kontak rumah, selalu dikirimin foto – foto apa yang sedang dilakuin. Seperti
masak, makan bersama dan sejenisnya. Me? I just can laugh, and know how
important family is. Terkadang, sewaktu ada kegiatan dengan anak – anak, gue
masih sering liat foto - foto yang dikirim orang rumah. It’s funny right? Ketika lu keluar dan berada di tempat ramai, tapi
hati dan pikiran melayang entah kemana, dan yang lu rasain hanyalah kesepian.
Lu tahu rasanya kan?
Komentar
Posting Komentar