Day 27. Never be Really Good Enough #31DaysChallengeYourself
Tulisan ini terinspirasi dari salah seorang penulis, gue
dapat ini dari retweet-an si Dewi
Lestari, atau kalau dalam dunia buku lebih dikenal dengan Dee Lestari. Yang
nge-tweet adalah Edward Suhadi. Gue
ga tau dia siapa, tapi yang gue tau dia adalah teman – teman penulis terkenal
juga. Dan asumsi gue juga berkata kalau dia adalah seorang penulis, karena
waktu itu tweet-nya berisi tentang
link blognya.
Di dalam blognya, dia bercerita tentang kehidupan
keluarganya yang sudah menikah kurang lebih 15 tahun, dan masih belum mendapat
momongan juga. Sedih? Tentu. Kecewa? Pasti, namanya juga berumah tangga pasti
ingin punya momongan juga, meskipun si penulis tidak menceritakan hal itu, tapi
dia menjelaskan tentang kondisi istrinya yang sedih karena hal ini.
Ada satu hal yang menarik dari dia tulis, dan dia dapat
inspirasi ini dari Casey Neistat, seorang film-maker
dan juga workaholic. Dia bilang “in
life, we never arrived. We’ll never get to the point: ‘YES WE MADE IT!’ because
in life, there will always be that next step.” Lalu, gue juga baru tadi pagi
ngeliat video terbarunya dia mengenai ‘my addiction.’ Disana, dia cerita tentang
kecanduannya terhadap lari, bukan lari dari kenyataan, tapi lari dalam arti
sebenarnya. Dan gue Cuma bisa meringis sedih.
Bokap sempat nanya lewat telpon beberapa hari lalu. Gue
jarang banget telpon ke rumah, karena pertama hemat kuota, yang kedua, gue
jarang menunjukkan hal – hal berbau perasaan ke keluarga gue. Entahlah, gue ga
terbiasa aja. Bokap nanya, tentang apa aja yang udah gue dapat di sini? Gue
jelasin semua hal yang gue dapat di sini, ya kurang lebih sama dengan postingan
yang ada di blog ini. Dan bokap Cuma bisa doain lalu berharap menjadi anak yang
lebih baik lagi daripada sebelumnya. Gue? Senyum aja, karena tahu, masih belum
bisa kasih yang terbaik ke orang tua.
Setelah itu, gue telpon nyokap. Kalau nyokap beda responnya.
Khas ibu – ibu yang selalu rempong tentang anaknya, banyak tanya dan pengen tahu
segalanya. Gue sempat berantem sama nyokap karena hal ini. Gue kan orangnya ga
suka gupuh, tapi nyokap selalu berlebihan. Iya, tahu kok, maksudnya pasti baik,
ntar gue bakalan berusaha untuk menjadi pendengar yang baik kedepannya.
Setelah sesi telpon selesai, gue langsung taruh hp. Ngeliat
pemandangan dari lantai 4 tempat gue tinggal, karena hanya dari situ aja gue
bisa ngeliat sunset gratis tanpa
susah payah. Langsung terlintas di otak gue, selama 20 tahun 8 bulan gue hidup,
udah ngapain aja? Jujur, gue ngerasa banyak hal menyedihkan, sekaligus
menyenangkan. Kenapa? Karena gue bisa berada di posisi saat ini, tentu sebuah
kemajuan, tetapi melihat banyak yang ditinggalkan tentu bikin sedih. Lalu gue
berusaha nge-rekap apa aja yang belum dilakuin buat ngerealisasikan tujuan gue.
Dan, yah, gue ga bakalan pernah merasa cukup puas. There will always be that
next step. What i need to do? Do 1000x times more than people who really love
workhard.
Komentar
Posting Komentar