Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Akhir?

2017 akan berakhir dalam hitungan waktu, beberapa jam lagi. Senang? Sangat! Sedih? Lumayan. Banyak kenangannya? Tentu! Apa yang didapat 2017? Banyak! Banyak banget hal bermanfaat yang didapatkan dari 2017. Karena terlalu banyaknya, aku sampai harus membagi ke beberapa hal. Kalau tidak begitu, akan sama panjangnya dengan menulis skripsi. :( Pertama, soal travelling. Aku suka sekali dengan hal yang berbau ini. Kalau ada waktu, selalu aku sempatkan untuk berjalan - jalan. Entah destinasi yang cukup dekat, seperti ke luar kota, atau kalau lebih niat sedikit, ke luar negeri. Awal tahun, aku buka dengan berada di negeri orang, lebih tepatnya di Sri Lanka. Salah satu negara yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya. Tenang, aku sendiri mengira negeri ini ada di dekat Thailand, yang tentunya aku salah besar. Negeri ini, tepat sekali di bawah India. Iya, negara yang terkenal dengan berbagai macam hal. Seperti Bollywood, teknologi, lingkungan, dan berbagai macam hal lainnya. Aku sudah m...

Kabar Gembira?

Hari ini tidak ada sesuatu yang dibahas. Entah, aku masih belum tahu mau bahas apa sampai aku menuliskan ini, terlalu banyak yang menjadi kendala pikiran saat ini, seperti akhir tahun yang ternyata banyak pengeluaran, dikarenakan mobil kesayanganku sedikit bermasalah. Lalu, persiapan awal tahun yang tak kalah banyaknya, hingga yang paling parah adalah tentang ide. Selalu ada ide yang terlintas di kepala, tetapi yang jadi masalah adalah, apakah akan terealisasikan dengan baik? Entah, belum tahu pastinya, yang jelas aku menunggu waktu yang tepat. Tetapi, daripada aku hanya berkeluh kesah seperti ini, mungkin ada baiknya kalau aku mengumumkan kabar baik. Nanti, mulai tangga 1 Januari, aku akan melanjutkan tulisan cerita bersambungku yang "Masturbasi". Iya, aku akan melanjutkannya, tetapi perlu sedikit persiapan, sehingga hasilnya akan sesuai harapan. Kalau ditanya, episode berapa ingin berakhir? Jawabannya, belum tahu. Karena, sebagian besar itu juga berdasarkan pengalaman pri...

We're never in there.

Jadi, bagaimana memulainya? Aku bingung, harus dari mana bercerita soal ini. Semua terlalu bias, sehingga untuk menentukan definisi benar atau salah pun, tidak jelas. Terlalu tipis antara keduanya. Bisa jadi benar di sisi A, sedangkan di sisi lain bisa jadi salah. Tapi, mari kita diskusikan saja, aku biarkan semua mengalir begitu saja seperti tulisan ini. Beberapa waktu yang lalu, marak sekali pembahasana mengenai LGBT, yang di mana waktu itu Amerika sudah melegalkannya. Entah kalau sekarang, ada yang bilang legal, ada yang tidak. Aku kurang mengikuti hal tersebut. Tetapi yang jelas, hal ini berdampak pada beberapa negara lainnya, termasuk Indonesia. Aku tidak bilang, Indonesia melegalkan hal ini, dibilang ilegal pun tidak bisa, kan? Terlalu tipis perbedaanya. Setelah selang beberapa waktu, muncul lagi kasus yang di mana ada 2 orang pria dewasa yang diduga pecinta sesama jenis, dikarenakan bergoncengan di sepeda motor dengan mesranya. Padahal, faktanya mereka adalah saudara. Hal ini,...

Natal dan Bullying

Hari ini adalah sesuatu yang cukup spesial, karena kita merayakan natal. Oke, meskipun tidak secara langsung merayakan di gereja sih, tetapi kita tetap menikmati hari liburnya, bukan? Beberapa tahun yang lalu, cukup ramai larangan untuk mengucapkan "selamat hari natal" ke orang yang melaksanakannya. Tahun ini pun begitu, meskipun tidak seramai dulu. Mungkin, kamu juga berpikir demikian, bukan? Tidak apa, setiap orang punya ilmunya tersendiri. Aku tidak akan menyalahkan atau membenarkannya, karena kita sama-sama dalam proses belajar, tetapi boleh kan, aku menjelaskan apa yang aku pelajari selama 21 tahun ini? :) Hidup di Indonesia sebenarnya mudah, sekaligus susah dalam waktu bersamaan. Khususnya, di pulau Jawa. Semua fasilitas ada, harga cukup terjangkau, akses yang mudah, keberagaman pun ada, apa pun itu, silakan sebutkan, kamu pasti bisa menemukannya di Jawa. Tetapi, karena kemudahan itu pula, membuat kita menjadi mudah untuk berkonflik, khususnya tentang uang. Hei, kamu...

Jakarta Ku.

Jakarta. Kalau ada yang bilang, kota mana yang paling ingin aku tinggali sebelum memasuki masa tua, Jakarta adalah salah satunya. Mungkin tidak hanya aku sih, kamu juga mungkin ingin merasakan tinggal di sini, tetapi sebelum itu, mungkin kamu sebaiknya memikirkan beberapa hal. Tinggal di Jakarta selama 5 hari lebih, membuatku berpikir banyak hal. Mulai dari yang sepele seperti persiapan pindahan, barang yang harus dibawa, adaptasi lingkungan baru, hingga paling ribet adalah rindu akan rumah. Pindah itu bukan sesuatu yang mudah, meskipun diucapkan terasa sepele sekali, tetapi ketika dijalani? Ya, perlu penyesuaian. Kalau misalnya kamu adalah seorang ekstrovert, mungkin akan sangat mudah untuk berpindah dari satu tempat ke yang lainnya. Bagaimana sebaliknya? Lalu, selama pindah pun, akan muncul masalah baru. Mulai dari peraturan yang berlaku, teman, tetangga, bahkan suasana. Seberapapun kamu berusaha untuk menutupi hal itu, pasti akan terasa juga, apalagi rasa akan rindu rumah. Iya, ...

Liburan Di Jakarta

Hei! Bagaimana kabar? Baik? Sehat? Senyum dulu dong! Aku juga rindu kamu kok, makanya aku mau tulis sesuatu di sini :) Jadi, selama beberapa hari ini bakalan stay di Jakarta dulu. Mulai dari hari senin kemarin, hingga hari minggu besok, tanggal 24. Bentar saja, belum bisa lama-lama, karena tanggal 26, bapak mau pergi berangkat umroh. Kamu mau titip doa kah? Nanti aku sampaikan ke bapak, biar diucapkan di sana. Ga janji ya, tapi kuusahakan :) Jadi, selama beberapa hari di sini, aku belajar cukup banyak hal. Meskipun, jujur saja tempat ini selalu ramai. Penuh kemacetan. Wajah orang murung lebih banyak, daripada yang bahagia. Waktu yang selalu terasa kurang. Kamu sebutkan hal yang buruk, semuanya ada di sini! Iya, aku tahu kok, kalau ada hal buruk, pasti selalu ada hal baik juga, kan? Untungnya, aku selalu bertemu dengan orang - orang baik di sini! Seperti hari pertama, ketika aku beruntung sekali mendapatkan tiket pesawat yang lebih murah dari pada harga kereta. Ini beneran loh, untuk...

Time flies

Liburan semester telah tiba, dan aku belum tahu apa perasaan pasti yang kurasakan. Yah, setidaknya sampai tulisan ini dibuat. Biasanya, setiap liburan semester selalu disambut dengan senang ceria, tanpa perlu memikirkan apapun tentang semester lalu ataupun berikutnya. Berlalu begitu saja, tanpa beban. Menyenangkan sekali. Memasuki semester ini, pikiranku sudah tidak bisa seperti itu lagi. Iya, itu fakta yang ada. Sekarang, sudah memasuki semsester 8, yang di mana mau tidak mau, harus memikirkan skripsi. Sedangkan, dalam waktu bersamaan ada beberapa mata kuliah yang harus di ulang. Jujur, kalau dibilang menyesal, tentu menyesal. Tetapi, hidup bukan sebatas penyesalan? Lalu, semester ini diakhiri dengan di Jakarta, dan akan berkeliling ke beberapa kota lainnya. Intinya bukan di rumah, di Surabaya. Seperti awal tahun, aku membuka tahun dengan datang ke Jakarta, lalu ke Sri Lanka, dan berakhir di awal lagi, yaitu Jakarta. Kali ini berbeda, ke Jakarta bukan untuk bersenang - senang. Eh,...

Menulis Cerpen Lagi?

Mungkin, kalau ada yang pernah baca cerita pendek atau cerita bersambungku di Wattpad, bakalan paham apa yang akan aku bahas. Kalu belum, coba mampir terus baca deh! Kalau suka, langsung vote , kalau ada saran bisa kok di komen saja langsung. :) Jadi, beberapa bulan lalu, aku mencoba untuk menantang diriku menulis cerita pendek dan bersambung. Ada 2 tulisan, yang cerita pendek aku simpan sendiri, sedangkan bersambung, aku masukkan di Wattpad, biar banyak yang baca begitu. Itu niat awalku. Tentu, di dalamnya ada suatu niat. Tidak besar, tetapi cukup berarti untukku. Aku ingin meningkatkan skill menulisku, dan aku suka tantangan. Hanya itu saja. Tidak lebih, atau pun kurang. Tidak ada pengharapan akan sesuatu. Tidak ada gambaran bahwa kelak, tulisanku akan dibaca cukup banyak orang. Bahkan, sampai ada yang memberi vote pula! Wow! What a blessed?! Tetapi, aku terlalu terlena. Karena banyak alasan, entah itu benar alasan atau hanya dibuat-buat untuk menutupi rasa malasku, yang jelas...

Ingin Lulus

Kalau ada yang bertanya, mimpi terbesar dari mahasiswa adalah lulus. Iya, lulus. Eh, tapi tidak semuanya sih. Ada juga yang ingin jadi pengusaha, kerja, bantu bisnis keluarganya, dan .... Banyak juga ya ternyata ya? Oke, sebagian mahasiswa kalau begitu, diralat.   Aku pun ingin lulus, jelas. Sudah jalan 7 semester lebih, masa tidak ingin lulus? Rugi saya, sudah buang tenaga, waktu, dan ego, tapi tidak lulus? Ayolah, meskipun aku biasa saja, tapi tidak sebodoh itu. Ada beberapa alasan yang membuatku untuk lulus. Harus. Tapi, kali ini tidak akan menceritakan hal itu, di lain kesempatan.   Sebagian kampus, pasti ada yang namanya KKN. Jadi, KKN itu, salah satu kegiatan kampus yang di mana mahasiswa diharuskan untuk mengabdi kepada masyarakat, tujuannya apa? Untuk menerapkan ilmunya. Iya, berbagi ilmu kepada anak - anak hingga orang dewasa di desa sana, tentang apa pun yang mereka tanyakan nantinya. Meskipun, kebanyakan kegiatan KKN selalu berakhir dengan ke tidak je...

Tidak Bosan Kuliah.

"Cal, ga bosan apa kuliah terus?" Hari ini, dapat pertanyaan seperti itu. Sebenarnya biasa saja, karena ya sudah sering juga. Tetapi, kalau dipikir lebih dalam, ternyata bikin sesak ya. Seperti berdarah, tapi tidak terlihat. Hanya bisa dirasakan oleh orang yang melakukan. Ah tele, berlebihan kali bahasaku.   Tapi ini serius, sekarang aku sudah semester 7. Mendekati semester akhir, berarti harus siap - siap didepak dari kampus. Entah dalam status apa, tapi harapannya jelas dalam status sarjana. Sedangkan, masih banyak sekali mata kuliah yang harus diulang, dikarenakan kesalahanku di masa lalu. Maafkan aku, terlalu bangsat waktu itu.   Beberapa teman yang lain, baik akrab atau sekedar kenal. Sudah pada mengambil skripsi. Iya, skripsi. Buat kamu yang belum tahu, skripsi baru bisa diambil setelah menyelesaikan semua mata kuliah yang dibutuhkan, sedangkan aku? Berasa tertinggal jauh. Sial.   Ada lagi, beberapa teman yang lain, memutuskan untuk keluar dari kampu...

Rindu

  Aku percaya sama 1 hal yang cukup sederhana. "Kalau rindu, tidak perlu gengsi untuk mengakuinya. Ucapkan saja, kalau dibalas, bersyukurlah, kalau belum, mungkin ia sibuk."   Beberapa hari yang lalu, aku chatting teman - teman lama yang sudah jarang memberi kabar. Bertanya biasa saja, tentang kabar, sedang sibuk apa, hingga hal - hal yang lebih krusial, seperti asmara, pekerjaan, dan sebagainya. Ada beberapa orang yang membalas, ada juga yang tidak. Hal itu akhirnya membuatku memikirkan sesuatu.   Pertama, buat orang yang balas chat.  Mereka bersedia untuk meluangkan sedikit waktunya, membahas berbagai hal yang bisa saja mereka tidak perlu membahasnya denganku. Lalu, aku menyadari sesuatu, tentang kepentingan. Semua orang punya kepentingannya sendiri, entah itu dalam konteks yang penting ataupun tidak, dan karena hal itu juga, bercerita akan sesuatu kepada orang lama, berbagi perasaan, keluh kesah, canda tawa, duka cita, apa pun itu, akan bisa...

Masak: Musuh Terbesar Laki - Laki (Mungkin)

Disclaimer dulu ini: aku bisa masak, tapi karena sudah jarang masak, jadi ya hancur masakannya. Ehe. Selama beberapa waktu belakangan ini, sering banget yang namanya Hedon . Itu perbuatan yang di mana, suka banget buang - buang uang untuk keperluan yang kurang penting, makan, belanja, main dan banyak contoh lainnya. Sebagai anak rumah rasa kos yang baik. Hedon yang aku lakukan totalitas. Ehe. Aku mengakui itu salah, tetapi menghamburkan uang untuk keperluan yang kurang penting menyenangkan sekali bukan? Kamu jujur saja sama aku :) Nah, karena hal ini berdampak dengan keuangan yang hancur parah. Sehari cuma makan sekali, karena tidak ada uang buat belanja makanan. Akhirnya, aku memutuskan untuk berbelanja tempe, tahu, telur, dan semua makanan murah. Habisnya tidak sampai 50 ribu, tetapi cukup untuk bertahan hidup selama 1 minggu. Perhitunganku waktu itu. Lalu, setelah balik dari belanja di pasar. Aku baru menyadari satu hal yang paling penting. Bagaimana cara ...

Musim UAS

Musim UAS memang musim yang paling anjing. Iya, ini benaran. Mungkin, buat kamu yang masih belum pernah merasakan dunia perkuliahan, belum tahu pasti rasanya seperti apa. Tapi, aku berani jamin, perasaan UAS sewaktu SMA dan kuliah itu jauh banget. Semacam ada perasaan yang muncul. Kenapa ini hidup kok ampas banget ya? Pertama, setiap musim UAS itu semacam ada rasa bersalah, kenapa selama 3 bulan belakangan ini bolos kuliah terus? Kenapa kok waktunya dijelaskan, malah tidur? Kenapa sudah niat kuliah kok dosennya berhalangan hadir? Ya, semua perasaan itu menghantui selama musim UAS. Apalagi, kalau sudah pernah mengambil mata kuliah yang sama, semakin merasa hidup ini hanya sisa ampas belaka... Lalu, di kampusku tidak ada yang namanya semester pendek, yang berarti bahwa kalau sudah gagal, ya sudah. Sampai jumpa lagi di semester berikutnya. Tai banget, kan? Aku rela kok, kalau misalnya sewaktu libur, masuk kuliah saja buat bikin bagus nilai, daripada harus mengulang semester berikutny...

Are We Good Enough?

Are We Good Enough? Or trying to feel good enough for the other? Beberapa hari belakangan ini, banyak yang mengirimkan undangan pernikahan. Baik dalam bentuk fisik, atau pun hanya ajakan berupa e-mail sederhana. Entah itu teman yang cukup dekat, atau hanya sebatas kenal. Menyenangkan bukan mendengarkannya? Ayolah, kalau kamu dikirimi undangan pernikahan, pasti senangnya bukan main. Sayangnya, aku ingin merasakan hal itu juga, tetapi masih belum bisa. Ada beberapa alasan, kenapa aku belum bisa merasakan hal itu, dan mungkin, ketika aku bercerita denganmu, ada sedikit saran yang bisa kamu bagikan untukku. Kamu mau, kan? Pertama, setiap mendengarkan orang menikah, berarti orang itu sudah siap untuk melanjutkan hidupnya ke jenjang yang berikutnya. Iya, jenjang berikutnya, yang di mana mereka bersedia untuk berbagi satu sama lain. Baik dalam senang, susah, monoton, fluktuatif, atau apa pun yang bakalan terjadi nanti. Kamu bisa bayangkan kan? Bagaimana? Terdengar ...

Semua Orang Ingin Dihargai

Yah, namanya juga semua orang ingin dihargai. Selama beberapa hari belakangan ini, lebih tepatnya mungkin 1 minggu lebih. Aku mencoba untuk menulis lagi, secara konsisten. Meskipun tidak setiap hari, tetapi 2 hari sekali cukup untuk mengisi ide - ide, dan menuangkannya dalam tulisan. Jujur, awalnya aku cukup takut untuk memulai menulis lagi. Takut untuk tidak konsisten. Takut untuk gagal. Takut untuk membohongi hati. Takut, takut, dan takut. Itu yang selalu ada dalam pikiran, sebelum memulai lagi. Semua itu, sebenarnya beralasan. Seperti, kuliah yang aku jalani tidak seindah di FTV, yang di mana kerjaannya kampus - main - nilai UAS bagus. Ada yang seperti itu memang, tetapi aku belum sampai di situ. Bahkan, kalau dibandingkan teman - teman, aku bisa dibilang lulus telat. Iya, tidak tepat waktu seperti yang direncanakan di awal. Kecewa? Jelas, tetapi memang itu semua salahku. Mau meracau sampai mampus pun tidak mengubah keadaan. Kedua, masa transisi. Jujur, tahun 2017 ini benar - b...

Ciuman Pertama

  Pengalaman pertama selalu mengesankan. Apa pun itu. Silakan kamu coba ingat - ingat, hal pertama apa yang paling membuatmu berkesan? Banyak, bukan? Mulai dari mencoba aktivitas baru, mendapatkan prestasi dari hal yang kita suka, berkenalan dengan orang baru, PDKT, cinta pertama, pegangan tangan, hingga ciuman pertama kali. You can name it. Semua orang punya ceritanya.   Kalau kamu tanya, "apa hal yang terlintas ketika ditanya pengalaman pertamaku?" Mungkin, aku akan menjawab, ciuman pertama. Iya, ciuman pertamaku. Bukan pengalaman yang lain, atau apa pun itu. Hanya, ciuman pertama. Aku tidak akan bilang, kalau aku adalah good kisser. Engga, tidak akan pernah bilang. Karena setiap orang punya gaya ciumannya, kenapa aku harus membanggakan hal itu?   Ciuman pertamaku, adalah ciuman yang paling aneh. Iya, aneh. Waktu itu, masih kelas 2 SMP, berarti kira - kira 7 tahun yang lalu. Cukup lama, bukan? Waktu itu, termasuk ke jaman yang tidak bisa dibilang menyenangka...

Namanya juga, Pelacur Kreatif

Gambar
   Namanya juga, pelacur kreatif.   Baru saja baca chat ini dari seorang teman di grup main. Isinya cukup sederhana, tetapi bisa membuatku tertawa seharian. Iya, seharian. Mungkin kamu bertanya, "kenapa bisa begitu? Apa yang lucu dari hal itu? Bukannya, kamu seharusnya sedih ya ketika mendengar kabar begitu? Kenapa? Dasar gila!" Mari aku jelaskan terlebih dahulu, tetapi sebelum itu, mungkin ada baiknya, bagi kamu yang masih belum bisa terbuka dengan pandangan gila ini, tidak masalah, karena sejatinya hidup adalah berbagi, bukan memperdebatkan sebuah ideologi, pemahaman. Marilah kita sepakat untuk tidak sepakat. :) Dalam industri, semua hal bisa menjadi sangat susah dan mudah dalam waktu bersamaan. Menjadi mudah, ketika kita sudah dikenal oleh orang, banyak yang percaya dengan bisnis kita, dan sejenisnya. Hal ini bisa terlihat dari besarnya pemasukan yang kita dapatkan, entah itu dalam jangka bulanan ataupun harian. Setiap orang berbeda penghitungan dan t...

Karena Hidup Mungkin Begitu

  Karena hidup mungkin begitu.   Setelah beberapa bulan ga nge-blog. Ada beberapa perasaan enak dan tidak enak dalam bersamaan. Seperti misalnya punya waktu lebih untuk menikmati keadaan sekitar, lebih bersosialisasi kepada teman, entah itu teman jauh ataupun dekat, bahkan kabar terbaiknya adalah bisa melepaskan beberapa hal buruk yang ingin kulepaskan dari dulu, masturbasi misalnya.   Gebetan pun datang silih berganti, mengisi hari yang sedikit kelabu. Anehnya, tidak hanya 1 gebetan, tetapi bisa 5 dalam waktu bersamaan. Iya, 5 orang! Mungkin terdengar kurang ajar dan tidak baik, tetapi aku hanya menyampaikan fakta belaka, tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan si wanita.   Kalau ada yang tanya, bagaimana rasanya memiliki pasangan lebih dari 1? Jawabannya, tidak menyenangkan. Bayangkan saja, bagaimana rasanya membagi perasaan ke 5 orang secara bersamaan? Kalian mungkin akan menyalahkan aku,...

Aku Bodoh.

Gambar
*Inhale... Exhale...*   Hai.   Ada beberapa hal yang harus aku akui dan sesali.   Pertama, aku cukup munafik untuk mengakui apa yang aku suka dan bisa. Ini adalah dua hal yang berbeda. Aku suka karena ketika aku melakukan sesuatu, aku tidak perlu berpikir panjang, hanya lakukan saja, entah itu dibayar ataupun tidak. Hanya biarkan berjalan sebagaimana mestinya. Terdengar menyenangkan bukan? (:   Berbeda dengan suka, hal - hal yang bisa kulakukan itu karena aku memang bisa. Iya, bisa saja. Tidak terlalu jago, ataupun ahli dalam bidang tersebut. Hanya bisa. Biasanya, ada tendensi di dalamnya. Entah itu tuntutan dengan orang sekitar, ataupun dalam diri sendiri. Misalnya, tuntutan dari lingkungan untuk menyelesaikan kuliah.   Aku kira, awalnya hal ini bisa berjalan sebagaimana mestinya. Tanpa harus menyakiti satu sama lain. Seperti mendua tetapi halal. Eh. Tetapi faktanya tidak mudah, bahkan cenderung menyiksa diri sendiri. Iya, ada rasa semacam ...

1 month left.

It's been a month. Sudah sebulan ga tulis sesuatu di ini blog, apa lebih kali ya? Lupa, pokoknya begitulah yang terjadi. Ingin mengingat apa yang terjadi belakangan ini. Rindu rasanya menulis, tetapi harus tetap fokus dengan dunia nyata, dan belum ada materi apa pun yang bisa ditulis, jadi aku memilih untuk berhenti sejenak. Lumayan, rehat sedikit membuat kita mendapatkan angin - angin segar yang jarang hadir di kehidupan serba cepat ini. Setelah melewati waktu yang cukup lama, informasi yang berganti dengan begitu cepatnya. Satu hal yang aku sadari secara penuh adalah, jenuh. Iya, jenuh akan sesuatu. Lebih tepatnya, jenuh akan mendapatkan informasi yang begitu cepatnya, sehingga kebanyakan orang kurang menghargai proses. Kita mulai lupa, bahwa untuk membuat sesuatu perlu proses yang panjang. Tidak bisa serta merta langsung jadi dalam waktu sekedip mata saja. Hal ini berdampak, kita jadi mudah marah kepada orang lain, dan juga tidak menghargai yang namanya usaha. Poor us, for liv...

Pasangan Ideal

Membahas pasangan memang selalu menyenangkan. Iya, selalu. Entah, itu tentang hal baik atau buruk. Aku sendiri tidak terlalu suka membahas masalah pasangan pribadiku. Itu masalah pribadi, tidak suka kuceritakan ke orang - orang, tetapi mendengarkan masalah orang lain, mengenai pasangan mereka sesungguhnya menyenangkan. Meskipun, hal itu nantinya bisa menimbulkan yang namanya perselingkuhan dan sebagainya. Kalau bisa dijaga dan diatur kadarnya, ga bakalan kok. Setelah melihat beberapa video di Youtube tadi, berpikiran beberapa hal mengenai pasangan. Apa pasangan idealmu nantinya? Pertanyaan ini terlintas begitu saja di dalam kepala, dan akan menjadi masalah besar kalau tidak dituangkan dalam tulisan, seperti malas belajar contohnya. Memang konyol, tetapi sebagai mahasiswa, kita selalu ada alasan untuk malas belajar, kan? Haha, sorry, my bad. Beberapa dari teman, pernah bilang begini, "kalau cari pasangan itu cari yang payudaranya besar, puas." "kalau cari pasangan it...

Justin Timberlake. Awesome and Adorable.

Wow. Itu kata yang pertama ketika mendengar namanya Justin Timberlake. Tidak, aku tidak sampai tergila - gila seperti orang lain kalau sudah nge- fans sama salah satu artis. Aku hanya suka, begitu saja. Bahkan mungkin aku termasuk orang yang cuek, meskipun suka pada satu hal. Aku hanya tahu lagunya saja, tidak yang lainnya. Tidak penting, buat apa? Setelah mendengarkan beberapa lagu dari artis lainnya, mungkin hanya si JT ini yang bisa membiusku. Tidak berlebihan, bahkan cenderung elegan. Mukanya kalem, dan gayanya tidak berlebih. Benar - benar menunjukkan kelas yang berbeda dari artis yang lainnya. Mungkin kamu harus coba lihat video clip yang lainnya biar kamu tahu maksudku. Intinya, dia keren banget. Pertama kali tahu JT ini dari lagu pertamanya, Mirror. Awalnya risih, karena ya lama banget, 8 menit. Pakai aku tidak terlalu mengerti bahasa inggris waktu itu, berasa paling bego kalau dengar lagunya. Akhirnya, setelah butuh waktu sekitar beberapa bulan dan belajar bahasa inggris...

Can we travelling again?

Can we travelling again? Pertanyaannya selalu terlintas di kepalaku. Itu pertanyaan terakhir, yang ditanyakan dengan senyum dan nada meminta dengan sangat. Aku mendengarnya pun tidak sampai hati, ingin sekali lagi kuajak dia berjalan - jalan dan melihat dunia, tetapi itu sudah tidak bisa lagi. Kenapa? Ya, karena kita sudah memutuskan untuk berjalan sendiri - sendiri. Kita. Atau mungkin hanya aku saja yang memutuskan begitu. Ada pepatah yang bilang, kalau ingin bisa melihat banyak tempat, pergilah sendirian. Kalau ingin menimbulkan kenangan dan cinta, pergilah dengan pasangan. Sedangkan, kalau ingin berbagi keluh kesah dan lepas dari sakit hati, pergilah dengan sahabat. Aku baru menyadari hal ini, setelah berjalan cukup jauh dari rumah. Cukup jauh. Pernah aku pergi dengan teman, mengelilingi beberapa tempat di Jawa, seperti Bandung, Jakarta, Malang dan beberapa kota lainnya. Aku mendapatkan banyak hal, seperti tahu bagaimana cara bersenang - senang, lebih bebas dalam bercerit...

Suicide Is Not Crime

  Suicide is not crime .   Oke, judulnya saja sudah cukup bikin mikir. Bagaimana bisa? Bunuh diri itu dosa kali, Cal. Kok bisa kamu bilang itu bukan kejahatan? Tuhan sendiri menolak adanya itu, tetapi kamu malah bilang begitu. Kamu mau ngelawan kehendak Tuhan?   Tunggu, sabar jangan terburu - buru. Silakan disimpan terlebih dahulu opini kalian, tidak ada yang salah dengan opini kalian, tetapi dengarkanlah pendapat dari orang yang pernah nyaris memilih untuk mati saja daripada hidup dalam kehampaan. Itu aku. Aku pernah seperti itu, dan terkadang seperti itu. Jadi, dengarkan aku, ok?   Dulu, ketika jaman masih SMP kalau tidak salah. Pernah terpikir untuk bunuh diri saja. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti bullying . Hal ini pun juga terjadi di jaman SMA, sebenarnya masalah sekolahku tidak terlalu baik untuk diceritakan, tetapi selalu menarik kalau ditarik lagi ceritanya dan dijadikan salah satu pelajaran hidup. Akhirnya kuputuskan u...

IPK 1.7

Gambar
Aku ada cerita, tentang masa kuliah tentunya. Jujur, masa kuliahku tidak semulus ketika di SMA. Ya, semua yang ada di SMA ternyata tidak terimplementasikan sebaik mungkin di kuliah. Kukira, di kuliah nanti bakalan dapat nilai bagus, ternyata tidak begitu. Kukira, di kuliah bakalan dapat banyak teman asyik, ternyata tidak begitu. Kukira, banyak yang kukira di awal bakalan kejadian, ternyata tidak begitu. Jatuh? Jelas. Ingin aku meracau saat itu. Ketika semua masalah datang silih berganti, menghancurkan mimpi dan harapan yang pernah dibangun, tetapi mengeluh bukanlah kunci dari semua masalah kan? Mengeluh itu, sama saja seperti kamu mengeluarkan tenaga 2 kali lipat lebih besar daripada kamu melakukannya langsung. Lalu, ketika aku membuka Youtube beberapa belakangan ini, ada 1 video yang menggugah. Silakan dilihat, dan mungkin kamu akan mengerti apa yang kurasakan. Kalau tidak, mungkin kalian harus mencoba IPK 1.7 biar paham. Bagaimana?

Konten Sampah

Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten sampah. Konten ...

Puisi: Angkatan Tiran

Kemarin, hari terakhir ospek jurusan. Tiba - tiba terpikir untuk menulis puisi. Kalau bisa yang sedikit kasar inginnya, kalau ditanya alasannya kenapa? Aku juga tidak tahu. Hanya terlintas begitu saja di dalam kepala. Maka, jadilah puisi yang hanya dibuat dalam waktu kurang lebih 2 jam. Sampah memang, tetapi silakan dibaca. Selamat datang, adik – adik angkatan. Bagaimana kabarmu? Capek, lelah, atau kesal? Itu kalimat yang ingin pertama kali kuucapkan, awalnya. Ketika aku belum tahu, siapa diri kalian?   Kalau boleh, aku ingin menyebut kalian, angkatan tirani.   Entah, ku rasa itu cocok dengan kalian. Ingin dimengerti, bertindak semaunya, merasa diri kalian paling benar. Itu yang ku tangkap dari kalian. Terlihat jelas, wajah – wajah yang merasa dirinya paling benar.   Mungkin, kalian merasa kami senioritas. Minta disanjung, diagung – agungkan bak selebriti papan atas. Mungkin, kalian pikir kami ini maha benar. Seperti ibu ...

Can We Choose Our Happiness?

Bisakah kita memilih kebahagiaan kita sendiri? Pertanyaan ini selalu terlintas setiap pagi, ketika terbangun dari tidur semalam. Bikin tidur tidak nyenyak memang, tetapi beginilah adalah. Selalu memikirkan hal ini setiap harinya, dan berharap bisa menemukan jawaban secepatnya. Hidup itu tentang apa sebenarnya? Mencari kebahagiaan? Mencari hal - hal material? Atau apa? Silakan kalian pikirkan pertanyaan ini dalam - dalam. Mungkin kalian sudah ada jawabannya, langsung saja komentar di bawah. Mungkin kita bisa berdiskusi. Kemarin, aku mendapat pertanyaan unik, yang masih ada hubungannya dengan hal ini. Pertanyaannya cukup sederhana, "Sebenarnya tujuan Tuhan menciptakan manusia apa?" Sederhana sekali bukan? Tetapi apa kalian bisa menjawabnya? Hahaha, jangan sok tahu dulu. Mungkin kalian ada jawaban sendiri, tetapi jawaban kalian belum tentu benar, wong yang kita tahu, Tuhan sendiri masih merahasiakan alasannya dari setan kok. Kenapa kita jadi sok maha tahu begitu? Hahaha. ...

Kacamata Patah

Semua orang selalu punya benda yang dia suka. Bermacam - macam bentuknya, dari yang remeh - temeh macam prangko, pulpen, pensil, hingga yang lebih ke serius seperti mobil, motor, kartu pos dan semacamnya. Aku sendiri punya 1 hal yang benar - benar kusuka. Kacamata. Aku sangat suka dengan kacamata. Tanpa kacamata, mungkin aku hanya sesosok lelaki muda hampa tanpa bisa melihat secara bersih, karena pandanganku selalu terhalang dengan yang namanya rabun jauh. Benci memang ketergantungan akan sesuatu, tetapi seiring berjalannya waktu. Aku mencintainya. Seperti benda - benda pada umumnya, semua yang diciptakan manusia pasti rusak, dan kacamataku akhirnya menemui ajalnya. Sedih? Memang. Bahkan tulisan di blog ini tidak akan bisa sepenuhnya merepresentasikan apa yang kurasakan. Ingin mengutuk dunia, tetapi ini hanya sebuah kacamata. Hidup ini terlalu indah, daripada harus mempermasalahkan hal yang biasa bukan? Tetapi, biarkan aku bercerita sedikit pengalamanku tentang pertama kalinya ...

Rindu 'Rumah'

Punya 'rumah' sepertinya menyenangkan. Pikirku tiba - tiba terlintas begitu saja di dalam kepala yang penuh dengan ide - ide tidak jelas. Setelah kemarin, kehilangan 'seseorang' yang kuanggap 'rumah' memutuskan untuk sama - sama pergi, punya 'rumah' baru terasa seperti sebuah kebutuhan yang harus segera ditepati. Baiklah, kalian boleh menuduhku tidak setia atau tidak punya hati, tetapi, ketika terbiasa untuk melakukan apa pun bersama 'seseorang', kita pasti merasa ada yang hampa ketika orang tersebut memilih untuk pergi, bukan? Aku tidak akan menjelekkan, atau pun mengutuk orang tersebut. Buat apa? Tidak ada yang perlu disesali, meskipun masih ada sedikit sisa - sisa di dalam hati yang masih berusaha kuobati. Biarkan hal itu kuselesaikan sendiri, sebagaimana mantan - mantanku yang lain pun begitu adanya. Aku cinta menyakiti diriku sendiri, menghujani diriku sendiri dengan ribuan kata tidak bermanfaat, baik dari cacian hingga hinaan, siap kuter...

Tidak Terlihat Sebagaimana Mestinya.

Siapa yang ga kenal sama Justin Bieber? Come on, artis terkenal begitu masa ada yang ga tahu? Semacam keterlaluan sih, karena dia sudah terkenal dari tahun 2010 awal kalau tidak salah, dan waktu itu adikku begitu suka dengannya. Meskipun aku tidak membencinya, tetapi mendengarkan lagunya tiap hari dulu terasa memuakkan bukan? Seperti yang diketahui, setelah putus dari Selena Gomez, akhirnya Justin Bieber memilih untuk vakum dari dunia artis. Entah alasan pastinya apa, karena aku juga tidak terlalu tertarik dengan gosip, yang jelas, sekarang dia telah kembali dari tidur panjangnya. Dengan lagu pembukanya yang what do you mean? Lalu diikuti oleh lagu kolaborasi dengan penyanyi yang lainnya, sekarang dia kembali menempati salah satu barisan teratas dari billboard musik internasional. Ibaratnya ini ya, kek sudah berangkat paling terakhir, tetapi sampai pertama. Kan tai ya? Tetapi begitulah adanya, tidak bisa kita mengelak hal yang pasti itu. Kalau boleh melihat di dunia maya, yang ga...

Titik Akhir.

Sesungguhnya, makhluk di dunia ini yang paling munafik adalah manusia. Mereka bisa bertindak semau yang dia inginkan, dan juga berpura - pura seakan itu bukan dia. Munafik bukan? Tidak masalah, karena itu pula, manusia selalu menjadi makhluk paling menarik untuk dipelajari. Setelah perjalanan dari Yogyakarta kemarin, rasa menulis puisiku pun tumbuh lagi. Ingin kutuangkan dalam barisan nada yang manis dalam buku, tetapi sayang untuk tidak dibagi kepada kalian. Mungkin, kalian bisa mencari di Wattpad, cari saja Faisal Dika Maulana. Aku akan mulai menulis puisi besok. Temanya tentang apa? Entah, tetapi menurutku suasana hati terkesan bagus. Bagaimana menurut kalian? Nanti kucoba berbagi linknya di sini deh. Tunggu saja yak:)